Kronologi penemuan bermula ketika petugas keamanan tempat kos merasa khawatir karena tidak melihat Hakim Zaenal keluar kamar seperti kebiasaan rutinnya. Kekhawatiran ini mendorong petugas untuk mengecek kondisi kamar, namun tidak mendapatkan respons dari dalam.
Dengan bantuan penghuni lain, pintu kamar akhirnya dibuka dan ditemukanlah almarhum telah meninggal dunia dalam kondisi tenang.
Duka Mendalam Keluarga Besar PN Palembang
Tim juru bicara PN Palembang menyampaikan kabar duka yang mendalam melalui pernyataan resmi. Dalam keterangan tersebut, almarhum dikenang sebagai hakim senior yang ramah dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Ketua PN Palembang Kelas IA Khusus, I Nyoman Wiguna, menyampaikan ungkapan duka citanya yang mendalam. Ia menggambarkan Hakim Raden Zaenal Arief sebagai figur hakim berintegritas tinggi yang menjadi panutan bagi generasi muda di lingkungan peradilan.
"Kami kehilangan sosok yang luar biasa. Beliau bukan hanya hakim profesional, tapi juga pembimbing dan sahabat bagi semua pegawai. Integritas dan dedikasinya akan selalu kami kenang," ucap Nyoman.
Kondisi Terakhir Sebelum Meninggal
Menurut keterangan rekan-rekan kerjanya, beberapa waktu sebelum meninggal, Hakim Zaenal sempat mengeluhkan rasa nyeri di bagian dada. Meski demikian, ia tetap memilih untuk hadir di kantor, memimpin apel pagi, dan menyelesaikan seluruh tanggung jawab pekerjaannya tanpa banyak mengeluh tentang kondisi kesehatannya.
Hakim Raden Zaenal Arief meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang saat ini berdomisili di Bandung. Keluarga besar PN Palembang menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergiannya.
Artikel Terkait
Bayi Harvika H Ditemukan di Pos Ronda Sukabumi, Begini Isi Surat yang Menyertainya
Harmonisasi Raperbup Melawi: Penguatan Keamanan Informasi SPBE Pemerintah Daerah
Groq di Sydney: Pusat Data AI Tercepat Asia Pasifik Ubah Peta Global
Gubernur Bali Tindak Tegas Perusahaan Travel Pasca Kecelakaan Turis China Tewas