Ia juga menyangsikan keseriusan proses pengobatan yang dijalani, mengingat penyakit autoimun yang disebut-sebut merupakan kondisi serius, sementara dari pihak Jokowi hanya diklaim sebagai alergi biasa.
Dokter Tifa kemudian memberikan sindiran tajam dengan menyebut kemungkinan adanya "alergi pengadilan". Ia menyerukan agar Jokowi menghadiri proses hukum secara fair tanpa terus menggunakan alasan kesehatan.
Kontras Kehadiran Publik dan Ketidakhadiran di Pengadilan
Dalam kritiknya, Dokter Tifa juga menyoroti ketidakkonsistenan kehadiran Jokowi. Mantan presiden ini terlihat hadir dalam sejumlah acara publik, seperti reuni dan acara partai politik, namun berulang kali absen ketika dipanggil terkait urusan ijazah dan proses pengadilan.
Dokter Tifa menegaskan pentingnya Jokowi memulihkan kesehatannya dengan serius dan segera menghadiri panggilan pengadilan dengan membawa bukti yang diperlukan, bukan terus beralasan sakit.
Pernyataan ini semakin memanaskan diskusi publik mengenai transparansi kondisi kesehatan pemimpin dan kewajiban untuk mematuhi proses hukum yang sedang berjalan.
Artikel Terkait
Indonesia Dipuji PBB di COP30: Komitmen NAP & SNDC Turunkan Emisi
Target PSI 2029: Kaesang Gagas Strategi Lolos Senayan & Dukungan untuk Pemerintahan
Yudo Sadewa Tawarkan Bounty Rp 167 Juta untuk Netizen Penghina Kakaknya, Ini Kronologinya
Pelaku Penganiayaan Maut di Mempawah Berinisial SY Menyerahkan Diri: Kronologi Lengkap