China Peringatkan Jepang: Intervensi Militer di Taiwan Akan Berakhir Kekalahan Telak

- Sabtu, 15 November 2025 | 10:12 WIB
China Peringatkan Jepang: Intervensi Militer di Taiwan Akan Berakhir Kekalahan Telak

Dalam sebuah konferensi pers di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa pernyataan Takaichi merupakan bentuk campur tangan kasar dalam urusan dalam negeri China. Lin menambahkan bahwa hal ini merupakan pukulan berat bagi hubungan bilateral yang telah dijalin antara China dan Jepang.

Lin Jian mempertegas posisi China dengan pernyataan yang tegas, "Jika Jepang berani melakukan intervensi militer di Selat Taiwan, itu akan menjadi tindakan agresif, dan China akan membalas dengan tegas."

Kritik dari Media Pemerintah China

Media-media pemerintah China turut mengkritik keras pernyataan Perdana Menteri Takaichi. Stasiun televisi pemerintah, CCTV, menyebut Takaichi sebagai pembuat onar. CCTV juga memperingatkan bahwa Takaichi harus bertanggung jawab jika terus menyebarkan pernyataan yang dianggap sebagai omong kosong.

Sementara itu, surat kabar People's Daily, yang merupakan corong pemerintah, mengeluarkan kritik yang lebih keras. Surat kabar tersebut menuduh Jepang berusaha menghidupkan kembali militerisme masa lalu melalui pernyataan Takaichi.

People's Daily menulis, "Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah melesat di jalur pembangunan militer." Artikel tersebut juga menambahkan, "Dari kunjungan rutin ke Kuil Yasukuni, menyangkal Pembantaian Nanjing, hingga dengan gencar menggemborkan 'teori ancaman China', setiap langkah Takaichi mengikuti jejak lama rasa bersalah historis, berusaha menutupi sejarah agresi dan menghidupkan kembali militerisme."

Insiden Terkait Konjen China di Osaka

Ketegangan diplomatik ini semakin memanas dengan insiden terpisah yang melibatkan Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian. Pemerintah Jepang telah memanggil Xue Jian terkait unggahannya di media sosial yang dinilai mengandung ancaman. Unggahan tersebut dikabarkan berisi ancaman akan memenggal kepala Perdana Menteri Takaichi.

Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, menyatakan penyesalannya atas unggahan kontroversial dari diplomat China tersebut. Motegi menegaskan bahwa Jepang akan terus mendesak China untuk mengambil langkah yang tepat agar insiden ini tidak memengaruhi arah hubungan bilateral Jepang-China.

Meskipun demikian, Menlu Motegi tidak memberikan jawaban yang jelas ketika ditanya mengenai kemungkinan pengusiran Xue Jian dari Jepang sebagai konsekuensi atas tindakannya.


Halaman:

Komentar