Fakta Kasus Bilqis: Suku Anak Dalam Jambi dan Adopsi yang Salah
Kasus hilangnya Bilqis, seorang balita berusia 4 tahun asal Makassar, sempat menyeret nama Suku Anak Dalam di Jambi. Kelompok masyarakat adat ini dituding sebagai bagian dari sindikat penculikan yang menadah Bilqis dengan nilai Rp 80 juta. Namun, fakta di lapangan justru mengungkap cerita yang berbeda.
Kronologi Pengasuhan Bilqis oleh Suku Anak Dalam
Begendang, seorang pria dari Suku Anak Dalam, ternyata tidak mengetahui bahwa Bilqis adalah korban penculikan. Ia diberi informasi yang salah oleh seorang perempuan bernama Meriana. Meriana menyatakan bahwa Bilqis adalah anak telantar yang membutuhkan orang tua angkat karena orang tua kandungnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya.
Untuk meyakinkan Begendang, Meriana bahkan membawa serta surat bermaterai yang mengurus proses adopsi tersebut. Meriana mengklaim bahwa Bilqis masih memiliki hubungan keluarga dengannya. Atas dasar informasi inilah Begendang percaya dan tergerak hatinya untuk menyelamatkan serta mengasuh Bilqis.
Permintaan Uang dan Kehidupan Bilqis di Pemukiman Adat
Meski disebut sebagai proses adopsi, Begendang diminta untuk memberikan sejumlah uang sebesar Rp 85 juta kepada Meriana. Uang ini diklaim sebagai pengganti biaya perawatan Bilqis sebelumnya.
Artikel Terkait
Kerugian WIKA Rp 7,12 Triliun: Analisis Dampak Proyek Kereta Cepat Whoosh
Indonesia Siap Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian ke Gaza: Ini Kata Menlu
dr. Tifa Serukan Perang Semesta 2025 Usai Pemeriksaan Polda, Lawan Pemalsu Ijazah
Program Perbaikan 1.500 Rumah Tak Layak Huni di Palembang Dimulai Tahun Depan