PM Jepang Hanya Tidur 2-4 Jam Sehari: Dampak Mengerikan & Kontroversi Budaya Kerja

- Jumat, 14 November 2025 | 15:36 WIB
PM Jepang Hanya Tidur 2-4 Jam Sehari: Dampak Mengerikan & Kontroversi Budaya Kerja

Kebiasaan Tidur PM Jepang: Hanya 2-4 Jam Per Malam

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengungkapkan kebiasaan tidurnya yang ekstrem, yaitu hanya dua hingga empat jam setiap malam. Dalam rapat parlemen, Takaichi dengan terbuka menunjukkan kantong matanya dan mengakui dampak kurang tidur pada penampilannya.

Gaya Kerja Mirip Margaret Thatcher

Kebiasaan kerja Takaichi disebut memiliki kemiripan dengan idola politiknya, mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher. Baru-baru ini, Takaichi memanggil stafnya pada pukul 03.00 dini hari untuk mempersiapkan sidang komite anggaran yang baru akan dimulai enam jam kemudian.

Dampak Kurang Tidur dan Komitmen Kerja

"Saya tidur sekitar dua jam. Empat jam paling lama," ujar Takaichi dalam rapat komite legislatif. Dia juga mengakui bahwa jam tidur yang sedikit "tidak baik untuk kulit saya."

Kontroversi Budaya Kerja Jepang

Pengakuan ini muncul di tengah upaya Jepang mengubah budaya kerja yang menuntut jam kerja panjang dan aktivitas sosial dengan rekan kerja di malam hari. Jam kerja berlebihan dianggap sebagai penyebab meningkatnya kasus karoshi (kematian karena kerja berlebihan) dan menghambat upaya peningkatan angka kelahiran.


Halaman:

Komentar