Muhammadiyah Pelopor Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan fakta penting bahwa Muhammadiyah menjadi organisasi masyarakat pertama yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Gizi Nasional. Kerjasama strategis ini terjadi bahkan sebelum program Makan Bergizi Gratis secara resmi diluncurkan kepada publik.
Perkembangan Pesat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
Nota kesepahaman bersejarah tersebut ditandatangani saat Tanwir Muhammadiyah diselenggarakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2024. Sejak momen penting itu, Muhammadiyah secara konsisten memperluas jaringan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau yang lebih dikenal sebagai dapur MBG di berbagai wilayah.
Haedar Nashir dengan bangga menyatakan, "Program ini terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Saat ini Muhammadiyah telah berhasil mengoperasikan 150 unit SPPG yang tersebar di berbagai daerah, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan komitmen kami untuk memperluas jangkauan program." Pernyataan ini disampaikan dalam peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi 'Aisyiyah di Kasihan, Bantul.
Dukungan Nyata untuk Masa Depan Generasi Bangsa
Haedar Nashir menjelaskan alasan mendasar mengapa Muhammadiyah memberikan dukungan penuh terhadap program MBG. Pertama, terkait dengan masa depan generasi bangsa yang lebih sehat dan berkualitas. "Dalam perspektif Islam, kita berkeinginan mewujudkan qurrata a'yun - generasi yang menyejukkan mata, bukan dzurriyatan dhi'afa - generasi yang lemah secara fisik dan mental," tegasnya.
Artikel Terkait
Pesawat Pemadam Kebakaran Turki Jatuh di Kroasia: Kronologi, Penyebab, dan Korban Jiwa
Dua Warga Palestina Tewas Ditembak dan Masjid Dibakar di Tepi Barat, Ini Faktanya
IRT Depresi di Purbalingga Bacok 2 Tetangga dengan Parang, Ini Faktanya
Wali Kota Pimpin Ribuan ASN Demo Bank SulutGo, Tuntut Pengembalian Saham Rp35 Miliar