"Banyak warga yang akhirnya mengalami kerugian finansial dan pencurian data pribadi akibat kurang sigap. Modus yang umum adalah pengiriman pesan, link, atau website tiruan yang terlihat seperti berasal dari institusi terpercaya," papar Suryadin lebih lanjut.
Menurutnya, edukasi melalui forum diskusi publik memegang peranan krusial dalam membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang keamanan digital. Pemerintah Kota Pontianak pun mendukung penuh langkah-langkah edukatif semacam ini, sejalan dengan visi mewujudkan Pontianak sebagai kota cerdas dan berdaya saing tinggi.
"Pesan kami kepada masyarakat, khususnya generasi muda, adalah untuk mempraktikkan penggunaan internet secara cerdas. Jangan mudah terpancing dengan iming-iming yang tidak jelas, dan selalu lindungi informasi pribadi dengan ketat. Di era digital, yang bisa hilang bukan cuma uang, melainkan juga identitas dan rasa percaya diri," tegasnya.
Suryadin juga mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk pemerintah, akademisi, dan penegak hukum, untuk bersatu-padu dan berkolaborasi dalam upaya pencegahan serta penanganan kejahatan digital.
"Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah awal untuk mempererat sinergi lintas sektor. Dengan bekal pengetahuan dan kewaspadaan yang memadai, kita dapat menciptakan ekosistem digital Pontianak yang lebih aman dan nyaman untuk semua," tutupnya.
Artikel Terkait
Alasan Projo Dukung Roy Suryo Tidak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Kata Freddy Damanik
Muhammadiyah Pelopor MBG: 150 Dapur Gizi Gratis Berdiri, Dukung UMKM
Obligasi Daerah: Peluang Investasi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan di Sarasehan Nasional
KPK Geledah Dinas Pendidikan Riau, Ungkap Modus Pemerasan Fee 5% Anggaran