Akan tetapi, Jerman merupakan pemegang hak veto terkait penjualan Eurofighter Typhoon ke pasar internasional.
Sebab, negara dengan ibu kota Berlin itu memiliki pengaruh yang tak main-main dalam geopolitik global sebagai bagian dari NATO.
Meski demikian, situasi kemudian berubah setelah Jerman mempertimbangkan sejumlah aspek.
Kontribusi Arab Saudi untuk mencegat peluru kendali dan drone kamikaze Houthi yang menyasar Israel menjadi penyebab Jerman "melunak".
Baca Juga: Tank Harimau Selesai Ujian? PT Pindad Kasih Bocoran Manuver Cepat Ranpur Baru TNI AD Siap Dilakukan
Pemberitaan terkini dari kantor berita DPA menyebut bahwa jaminan keamanan bagi Israel membuka jalan bagi Arab Saudi yang sudah lama mengincar Eurofighter Typhoon untuk memperoleh restu dari Jerman.
Menteri Pertahanan Jerman Annalena Baerbock menyebut bahwa Arab Saudi sadar betul bahwa Houthi merupakan ancaman bagi pertahanan negara tersebut maupun regional Timur Tengah secara keseluruhan.
Keputusan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang memberikan lampu hijau bagi Inggris untuk menjual pesawat tempur ini ke Arab Saudi juga turut dikonfirmasi oleh juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan