Sementara Al Jazeera dan pensiunan brigadir jenderal Israel Shlomo Brom menilai bahwa keputusan di atas karena tekanan Amerika Serikat (AS).
Titik perpecahan antara Israel dan AS dimulai pada awal Desember lalu, di mana Tel Aviv dinilai telah lakukan eskalasi perang.
“Israel melakukan serangan sampai ke Gaza Utara, mereka mengaku menemukan terowongan yang disinyalir sebagai markas Hamas.
Akibat serangan itu, orang tewas dan luka-luka tak terhindarkan”, terang The War Zone pada 19 Desember 2023.
Baca Juga: Menerima Tekanan dari Sekutu Sendiri, Israel Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza
Selain membom wilayah itu, tentara Israel juga mengubah Rumah Sakit Kamal Adwan di Jabalya sebagai fasilitas militer mereka.
Sementara klaim mereka, rumah sakit itu dipakai sebagai tempat persembunyian agen-agen Hamas.
Berita naas lain, tentara Israel juga menembak seorang jurnalis yang juga berada di Jabalya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!