"Banyak personil yang diturunkan mendapat kesejahteraan yang mencukupi karena sebagian besar merupakan tentara cadangan,” kata Yon kepada VOA, Rabu (3/1/2024).
Selain membayar gaji tentara dan ongkos perang lain seperti peluru dan bom, pemerintah Netanyahu juga harus membiayai kehidupan sekitar 200.000 orang yang dievakuasi dari desa-desa di sepanjang perbatasan Gaza,
Selain itu juga ribuan pengungsi di perbatasan utara Lebanon yang dibombardir Hizbullah setiap hari.
Sebagian besar warga yang dievakuasi ini ditempatkan di hotel atau rumah sewa di bagian utara dan selatan, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah.
Baca: Dewan Keamanan PBB sahkan resolusi bantuan kemanusiaan untukGaza
Yon mengatakan hal ini diperparah oleh kondisi ekonomi Israel yang terus anjlok sejak mulai berkecamuknya perang tanggal 7 Oktober lalu.
Bisnis tidak lagi berjalan seperti biasa, sementara pasokan berkurang karena gangguan yang terjadi di Laut Merah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ruangkota.com
Artikel Terkait
Netanyahu Guncang Gaza dengan Ancaman Baru, Ini yang Bakal Terjadi!
Israel Langgar Gencatan Senjata: Rafah Dikepung, Bantuan Ditolak, Warga Sipil Jadi Sasaran
Prabowo & Trump Bicara Soal Eric di Hot Mic, Ini yang Terbongkar!
Prabowo Batal ke Israel, Ini Bocoran Rencana yang Bocor ke Media