Namun polisi mengatakan ia menderita trauma psikologis dan emosional yang sama seperti seseorang yang diperkosa di dunia nyata karena pengalaman VR dirancang untuk benar-benar mendapatkan pengalaman yang mendalam.
"Anak ini mengalami trauma psikologis yang mirip dengan seseorang yang diperkosa secara fisik. Terdapat dampak emosional dan psikologis pada korban yang memiliki dampak jangka panjang dibandingkan cedera fisik apa pun," kata seorang perwira senior kepolisian Inggris.
Rincian kasus ini pun dirahasiakan untuk melindungi korban, di tengah kekhawatiran penuntutan tidak dapat dilakukan karena beberapa alasan.
"Hal ini menimbulkan sejumlah tantangan bagi penegakan hukum mengingat undang-undang yang ada saat ini tidak dirancang untuk hal ini," ujarnya.
Kemunculan kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana undang-undang saat ini berlaku di dunia maya.
Baca Juga: Salat dan Haji di Metaverse Haram dan Tidak Sah, Ini Penjelasan Cholil Nafis
Para pemimpin kepolisian kini menyerukan undang-undang untuk mengatasi gelombang pelanggaran seksual di dunia maya. Mereka juga mengatakan taktik petugas harus berevolusi untuk menghentikan orang-orang mesum yang menggunakan teknologi baru untuk mengeksploitasi anak-anak.
Sekedar informasi, ada sejumlah serangan seksual yang dilaporkan di Horizon Worlds, sebuah game online VR gratis yang dijalankan oleh pemilik Facebook, Meta.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Trump Tawarkan Bantuan ke Wali Kota New York Zohran Mamdani, Tapi...
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Kemenangan Bersejarah, Pro-Kontra, dan Tantangan Trump
Zohran Mamdani: Wali Kota Pertama Penganut Syiah di NYC yang Dikritik Trump
Ghazala Hashmi: Sejarah Tercipta, Letnan Gubernur Muslim Pertama di AS dari Virginia