Dalam laporannya, Coldiretti memperkirakan cuaca ekstrem menyebabkan kerugian sebesar 6 miliar euro (1 euro = Rp 17.139) akibat kerusakan tanaman dan infrastruktur pertanian.
Sebagian besar Eropa mengalami musim panas yang panjang dan kering serta beberapa kejadian cuaca buruk tahun ini.
Baca Juga: Korea Luncurkan Visa ‘Digital Nomad’ Baru Pada 1 Januari
Namun Italia seringkali merasakan dampak yang lebih parah karena garis pantainya yang panjang dan dua pantai yang menghadap ke laut.
Data meteorologi menunjukkan bahwa tahun ini akan menjadi tahun terpanas dalam lebih dari 150 tahun rekor di Italia.
Legambiente mengatakan, perhitungannya menunjukkan wilayah utara Italia merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah.
Tercatat 210 kejadian cuaca ekstrem terpisah, diikuti oleh 98 kejadian di wilayah tengah Italia dan 70 kejadian di Italia selatan, yang mencakup wilayah kepulauan Sisilia dan Sardinia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com
Artikel Terkait
Netanyahu Dituding Gunakan Retorika Holocaust untuk Alat Propaganda, Picu Gelombang Penyangkalan Baru
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?