murianetwork.com- Twitter telah terbukti melanggar kontrak karena tidak membayar bonus jutaan dolar ASyang telah dijanjikan kepada karyawannya. Hal tersebut telah disampaikan oleh Hakim Federal Amerika Serikat dan pengadilan tersebut telah memutuskan pada Jumat (22/12/2023).
Pada Juni lalu, Mantan direktur kompensasi Twitter Mark Schrobinger telah menggugat Twitter dengan tuduhan pelanggaran kontrak. Mark telah menuduh sebelum dan sesudah miliarder Elon Musk telah membeli Twitter ada tahun lalu.
Kemudian Perusahaan Twitter telah menjanjikan para karyawannya dengan bonus sebesar 50 persen dari target mereka pada tahun 2022 lalu, namun, bonus tersebut tidak diberi sampai saat ini.
Baca Juga: KKB Tembak Dua Prajurit TNI di Maybrat Papua Barat, 1 Gugur
Namun Hakim Distrik AS Vince Chabia telah menolak mosi Twitter untuk membatalkan kasus tersebut. Hakim tersebut telah memutuskan gugatan dari Schobinger tidak masuk akal sebab berdasarkan hukum California, sedangkan Twitter telah melakukan pelanggaran kalim kontrak terkait rencana pemberian bonus tersebut kepada karyaawan.
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!