murianetwork.com - Warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa menggiling pakan ternak yang kemudian diolah menjadi roti untuk dimakan. Hal itu lantaran ketersediaan bahan makanan yang semakin sulit dan mereka mulai kelaparan.
Dikutip dari laman Anadolu Agency, kondisi yang menancam kelaparan terhadap warga Gaza ini terjadi akibat dampak dari pemblokiran yang dilakukan militer Israel terhadap akses bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
TRT melaporkan, meskipun Israel mengizinkan beberapa truk bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, namun ini sebagian besar truk didistribusikan di wilayah Gaza Selatan, sementara wilayah Gaza Utara masih kekurangan pasokan karena pengepungan Israel.
Baca Juga: Aturan Perhitungan Pajak Penghasilan Pakai Metode TER Bikin Gaji Turun? Ini Penjelasannya
Anadolu melaporkan, serangan bertubi-tubi dari Israel yang sudah berlangsung selama lebih dari 100 hari membuat lebih dari 25.000 nyawa melayang, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Sementara, 85 persen penduduk Gaza yang mengungsi, kini menghadapi ancaman kelaparan dan penyakit. Hal tersebut karena keterbatasan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang ada di wilayah Gaza.
Ditambah dengan jenazah korban yang tidak dikuburkan serta tergeletak begitu saja di jalanan semakin memperparah ancaman penyakit dan berbagai masalah lainnya.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025
Samia Suluhu Hassan Menang Telak di Pemilu 2025: Kemenangan 97% Dihantui Tuduhan Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
Viral Momen Sanae Takaichi Geser Kursi Dekati Prabowo di APEC 2025, Apa yang Dibicarakan?
Pembantaian El Fasher: RSF Bunuh 1.500 Warga Sipil dalam Genosida Sudan