Masalahnya, aktivitas yang mereka lakukan telah melanggar kedaulatan wilayah negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Laut Natuna adalah bagian dari Laut China Selatan, dan itu diklaim oleh China.
Klaim ini melahirkan perseteruan, memaksa Indonesia untuk mengambil tindakan tegas mempertahankan kedaulatannya.
Masalah di Laut China Selatan semakin diperparah dengan kehadiran AS yang juga punya kepentingan di sana.
Baca Juga: Filipina Secara Tak Langsung Buktikan Dua Negara Adidaya ini Pemicu Konflik di Laut China Selatan
“Tidak mudah untuk ASEAN menyelesaikan perundingan soal Laut China Selatan di tengah kondisi yang tidak kondusif.
Selain China yang semakin agresif, namun ketegangan Tiongkok dengan AS beserta sekutunya juga menjadi pemicu perpecahan”, beber seorang pengamat hubungan internasional, Hikmahanto Juwana.
Kendati tidak punya klaim di wilayah itu, AS merasa perlu memperjuangkan Indo-Pasifik yang bebar terbuka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Ghazala Hashmi: Sejarah Tercipta, Letnan Gubernur Muslim Pertama di AS dari Virginia
Bahasa Indonesia Resmi Jadi Bahasa Kerja UNESCO: Sejarah Baru Diplomasi di Sidang Umum ke-43
Netanyahu Dituding Gunakan Retorika Holocaust untuk Alat Propaganda, Picu Gelombang Penyangkalan Baru
Prabowo Subianto Puji Kekuatan K-Pop & Kerja Sama Indonesia-Korsel di KTT APEC 2025