Fakta Uang Sitaan KPK dari Gubernur Riau: Tabungan Anak atau Hasil OTT?
Istri Gubernur Riau nonaktif, Abdul Wahid, akhirnya buka suara mengenai uang sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa suaminya. Henny Sasmita, sang istri, mengungkapkan fakta mengejutkan tentang asal-usul uang tersebut.
Curhat Istri Abdul Wahid ke Ustadz Abdul Somad
Usai penetapan suaminya sebagai tersangka, Henny Sasmita langsung mendatangi Pesantren Az Zahra milik Ustadz Abdul Somad (UAS) di Rimbo Panjang. Ia mencari kekuatan dan minta doa restu untuk menghadapi persidangan yang akan dijalani suaminya.
Menurut penuturan Ustadz Alnofiandri Dinar, sahabat dekat Abdul Wahid, Henny berada dalam kondisi syok dan trauma berat. Ia meyakini suaminya tidak mungkin melakukan tindak pidana korupsi seperti yang dituduhkan.
Klaim Uang Sitaan KPK Adalah Tabungan Keluarga
Henny Sasmita membantah keras tuduhan bahwa uang sitaan KPK berasal dari kegiatan haram. Menurutnya, uang dalam bentuk Poundsterling dan Dolar AS yang disita di kediaman mereka di Jakarta adalah tabungan keluarga yang dikumpulkan sejak lama.
Alnofiandri menegaskan bahwa jumlah uang 800 juta Rupiah yang disita merupakan jumlah yang wajar bagi seorang pengusaha dan politikus seperti Abdul Wahid. Ia menekankan bahwa uang tersebut adalah dana simpanan pribadi, bukan hasil setoran ilegal.
Kembali Bekerja di Tengah Tekanan Mental
Dengan status nonaktif sebagai gubernur, Henny Sasmita memutuskan untuk kembali menjalankan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Badan Penghubung Riau di Jakarta. Meski dalam kondisi mental yang terpukul, ia bertekad untuk kuat menghadapi cobaan ini.
Artikel Terkait
Analisis Hukum Susno Duadji: Polemik Ijazah Jokowi & Kasus Pencemaran Nama Baik Roy Suryo Cs
Mahfud MD Prediksi Kasus Roy Suryo Di-NO, Soroti Logika Hukum Ijazah Jokowi
Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa Diperiksa Polda Metro Jaya sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Roy Suryo & Dokter Tifa Diperiksa sebagai Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi