MURIANETWORK.COM - Tiga orang tewas dalam insiden tragis acara makan gratis pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Selain itu, ada 26 warga lainnya yang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Tiga orang yang tewas adalah Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Azmi Syahputra, mengatakan insiden memilukan itu dapat dijerat dengan Pasal 359 KUHP.
Pasal 359 KUHP menyatakan "Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun".
Namun, sorotan tajam tertuju pada kelalaian panitia dan pihak terkait dalam mengantisipasi membludaknya pengunjung.
"Pasal 359 KUHP dapat dikenakan kepada panitia penyelenggara dan pihak penanggung jawab acara dimaksud," katanya melansir Antara, Senin 21 Juli 2025.
Dalam hukum pidana, kata Azmi, insiden itu disebut kealpaan.
Oleh karena itu, pihak kepolisian bisa memeriksa seluruh pihak terkait, mulai dari Event Organizer (EO), Satpol PP, Dishub.
"Dan anggota kepolisian yang menjadi bagian panitia, termasuk surat izin penyelenggaraan," ujarnya.
Patut diduga pihak EO maupun panitia nyata lalai, tidak mampu mengantisipasi dan panitia pelaksana memiliki kesalahan tidak berpikir panjang atau pun adanya kecerobohan.
"Dimana panitia tidak mampu mengendalikan situasi sehingga mengabaikan keselamatan warga yang datang di lokasi. Panitia dan EO kurang bertindak hati-hati sehingga nyata terjadi luka-luka bagi puluhan pengunjung bahkan sampai adanya 3 orang meninggal," ucapnya.
Di sinilah menjadi terpenuhinya unsur kelalaian dalam hubungan kausalitas antara sikap, keadaan yang diketahui dari faktanya tidak adanya antisipasi, maupun sikap hati-hati dari panitia dengan dampak yang kini ditimbulkan dalam hal ini adanya korban.
KDM Gubernur Manipulatif? Pesta Rakyat Telan 3 Nyawa, 'Kebohongan' Dedi Mulyadi Terkuak Lewat Kontennya: Makan-Nonton Sepuasnya!
MURIANETWORK.COM - Imbas insiden kericuhan di acara Pesta Rakyat yang menewaskan tiga orang, jejak digital Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi akhirnya dikuliti oleh netizen.
Hal itu lantaran Dedi Mulyadi diketahui sempat mengaku tidak tahu ada pesta rakyat di acara pernikahan putranya, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina.
Rekaman video lawas Gubernur Dedi Mulyadi saat 'ngonten' bareng putranya, Maulana Akbar kembali viral.
Salah satunya dibagikan ulang oleh akun X, @imandnugroho pada Jumat (18/7/2025) kemarin.
"Kita ikut berduka dengan meninggalnya 3 orang di acara makan gratis, yang merupakan rangkaian acara perkawinan anak kang Dedi Mulyadi (KDM). KDM mengaku gak tahu ada makan gratis itu. Eh, ada yang kirim video ini," tulis akun itu dilihat pada Sabtu (19/7/2025).
Dalam cuplikan video tertanggal 18 Juli 2025, Dedi Mulyadi sempat menanyakan kepada putra sulungnya soal makanan apa saja yang akan disajikan dalam pesta rakyat itu.
"Disiapin apa aja nih buat warga tanggal 16," ujar Dedi Mulyadi dalam video yang dibagikan ulang akun X, @imandnugroho.
"Rencananya kita siapin makanan UMKM," ujar Maula Akbar.
Setelah menanyakan sejumlah menu makanan, Dedi Mulyadi kembali bertanya kepada Maulana soal berapa banyak porsi makanan yang disiapkan.
"Jadi siapin makan gratis, untuk berapa ribu porsi?" tanya Dedi.
"Untuk banyak," timpal putranya.
"5 Ribu?" tanya Dedi lagi.
"Sekuat-kuatnya," jawab Maula Akbar.
Lebih lanjut, Dedi juga sempat menanyakan soal anggaran makan gratis yang disiapkan oleh putranya acara pesta rakyat.
Dia juga memastikan jika warga bisa datang ke acara tersebut.
"Jadi (informasi) untuk warga (acara pesta rakyat) dilaksanakan tanggal 18 (Juli), untuk warga ya. tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan," ujar Dedi yang diamini oleh putranya.
"Makan sepuasnya, nonton sepuasnya," timpalnya lagi.
π Video di Akhir Artikel
Sontak video lawas Dedi Mulyadi dengan sang putra yang membahas soal rencana pesta rakyat menjadi sorotan hingga dibanjiri komentar nyinyir dari netizen.
Bahkan, jurnalis sekaligus Co Founder Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono turut menyindir sosok Dedi Mulyadi usai jejak digitalnya kembali viral.
"Ini orang memang manipulatif," sindir Dandhy Laksono.
"Proyek pencitraan pun butuh korban Jiwa," timpal salah satu netizen.
"Yg naik karena konten, akan jatuh karena kontennya," sindir yang lainnya.
Diketahui, kericuhan yagn terjadi di Pesta Rakyat yang menjadi rangkaian pernikahan antara putra Dedi Mulyadi, Maulana dan Wagub Garut, Putri Karlina pada Jumat (18/7/2025) menewaskan tiga orang, salah satunya adalah anggota polisi yang ikut mengamankan acara itu.
Namun tanggapan Dedi soal tragedi tragedi maut justru mencengangkan.Dedi Mulyadi mengaku tidak mengetahui detail pesta rakyat itu.
βYang kegiatan di Garut hari ini adalah syukuran Maula dan Putri. Secara pribadi, saya tidak tahu acara itu. Saya hanya memahami bahwa nanti malam ada kegiatan keluarga dalam bentuk pentas seni,β ujar Dedi Mulyadi.
ππ
coba tonton video ini @DediMulyadi71
β Mas P1yuπ (@Piyusaja2) July 19, 2025
(1) "Saya tidak tahu, dan saya tidak menyetujui kegiatan ini..."
(2) "Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya...." pic.twitter.com/hlIipDQ3qC
Bohong loe @DediMulyadi71 ! pic.twitter.com/zIvnRPcxy9
β King Purwa (@BosPurwa) July 19, 2025
Kita ikut berduka dengan meninggalnya 3 orang di acara makan gratis, yang merupakan rangkaian acara perkawinan anak kang Dedi Mulyadi (KDM). KDM mengaku gak tahu ada makan gratis itu. Eh, ada yang kirim video ini π pic.twitter.com/y6CmCXf1LB
β Iman D Nugroho (@imandnugroho) July 18, 2025
...Kalau rakyat biasa, dalam banyak kasus, udah pasti masuk penjara.
β 222 Mountains For π΅πΈ (@kafiradikalis) July 19, 2025
Yah beginilah kualitas hukum dan aparat penegak hukum NKRI.
Kalau kalian gak punya sumberdaya finansial melimpah, hindari urusan dengan hukum... (``,) https://t.co/YXG00qaC4b
Sumber: Suara
Artikel Terkait
SKANDAL Kuota Haji 2024: Belum Juga Dipanggil KPK, Siapa Bekingan Yaqut?
Jaksa Perlu Seret Erick ke Pengadilan: Diduga Pecat Anak Buahnya Usai Laporkan Korupsi ASDP
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bogor
Kasus Tom Lembong Dibandingkan Dengan Private Jet Kaesang, Pakar: Kasus Dahsyat Tak Diurus Negara!