"Kedua malam Jumat tidak ada kegiatan. Hari Jumat ada kegiatan pertama undangan para kepala desa sore, kemudian malamnya kegiatan pagelaran seni," ucapnya.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan memastikan, pihaknya akan melakukan pendalaman dan investigasi untuk mengetahui kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menyebabkan korban jiwa tersebut.
Hasil evaluasi internal menunjukkan, pengamanan kegiatan telah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Dalam hal ini, Polres Garut mendapatkan permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamkan rangkaian kegiatan."
"Prosedur perizinan, perkiraan potensi gangguan, serta rencana penanggulangan sudah disusun," ujarnya.
Disebutkan, pengamanan melibatkan 404 personel gabungan yang telah di-briefing dan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari.
"Karena ada korban jiwa dan peristiwa ini menimbulkan gangguan polisi tentu akan melakukan penyelidikan. Kami akan ungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan siapa yang paling bertanggung jawab," tandasnya.
Kronologi Kejadian
Kerumunan mulai memadati area makan gratis setelah salat Jumat.
Warga mengantre di dua gerbang pendopo untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disediakan oleh panitia.
Situasi tidak terkendali saat warga berdesakan di gerbang hingga menyebabkan korban terinjak-injak.
Dari video yang diterima TribunJabar.id, warga terlihat bedesak-desakan di gerbang masuk Pendopo Garut.
Ibu-ibu, bapak-bapak, lansia, hingga anak-anak berebut untuk masuk sambil mengulurkan tangan.
Warga terlihat terdorong hingga jatuh dan terinjak-injak warga lain di belakangnya.
Beberapa orang terlihat mengulurkan tangan meminta bantuan setelah jatuh dan terdesak warga lain.
Petugas pun berusaha membantu warga yang jatuh dan terhimpit.
Namun, saat mengurai kerumunan itu, seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep turut menjadi korban.
Bripka Cecep meninggal setelah menolong anak kecil masuk ke dalam ambulans.
Ia mendadak lemas lalu pingsan. Bripka Cecep meninggal di lokasi sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
KPK Tantang Mahfud MD Bongkar Mark Up Proyek Kereta Cepat yang Diduga Tembus 3 Kali Lipat!
Bongkar Skandal APBD Sumut! Bobby Nasution & Modus Mens Rea yang Menggoyang Keuangan Daerah
Bahlil Lahadia Dilaporkan ke Bareskrim, Ini Modus Fitnah yang Disebar
Karyawan Serentak Tinggalkan Bos Sawit Surya Darmadi, Ini yang Terjadi Selanjutnya