Kontroversi Pandji Pragiwaksono: Pelecehan Rambu Solo Toraja yang Mengundang Kecaman

- Senin, 03 November 2025 | 19:10 WIB
Kontroversi Pandji Pragiwaksono: Pelecehan Rambu Solo Toraja yang Mengundang Kecaman
  • Penyimpanan jenazah di rumah tongkonan
  • Tarian Ma'badong yang penuh makna
  • Penyembelihan kerbau sebagai simbol pengorbanan

Bagi masyarakat Toraja, kematian bukan akhir kehidupan melainkan perjalanan menuju alam roh (Puya). Prosesi pemakaman dilakukan dengan penuh khidmat sebagai wujud kebersamaan dan penghormatan.

Batasan Kebebasan Berekspresi dalam Komedi

Kebebasan berekspresi melalui humor tetap harus diiringi tanggung jawab moral dan kultural. Di Indonesia yang kaya keberagaman, figur publik dituntut memiliki empati dan rasa hormat terhadap budaya.

Komedi sebenarnya bisa menjadi media edukasi yang efektif jika dilakukan dengan riset mendalam dan sensitivitas budaya. Namun ketika berubah menjadi simplifikasi dan stereotip, humor kehilangan nilai edukatifnya dan berubah menjadi pelecehan simbolik.

Refleksi Penting untuk Publik Figur

Kasus Pandji Pragiwaksono ini menjadi pengingat penting bahwa tawa tidak boleh mengorbankan harga diri dan warisan budaya masyarakat. Rambu Solo' adalah warisan luhur bangsa yang patut dijaga, bukan dijadikan bahan olok-olok.

Di era digital yang serba cepat, penting bagi pelaku seni dan influencer untuk memahami akar budaya sebelum menjadikannya materi hiburan. Menghormati budaya adalah bagian dari menjaga jati diri bangsa.

Hingga saat ini, Pandji Pragiwaksono belum memberikan klarifikasi resmi terkait kontroversi stand-up comedy-nya yang diduga merendahkan adat Toraja.


Halaman:

Komentar