Suasana di gereja itu sendiri sudah mencekam sejak awal. Jemaat intinya sangat loyal kepada Wicks, tapi loyalitas itu ternyata punya motif bermacam-macam. Ada yang mencari kesembuhan ajaib, ada pula yang mengincar kekayaan. Tempat ibadah itu terasa lebih mirip sekte yang dipersonifikasikan untuk satu orang saja: Jefferson Wicks.
Lalu, segalanya berubah dalam sekejap.
Jefferson Wicks ditemukan tewas terbunuh di gerejanya sendiri. Dan siapa yang langsung jadi tersangka utama? Tentu saja Jud Duplenticy. Dialah orang terakhir yang berinteraksi dengan sang Monsignor. Situasinya sangat buruk untuk Jud.
Di sinilah Benoit Blanc masuk. Dia diundang khusus untuk mengurai benang kusut kasus ini. Tugasnya ganda: menemukan pembunuh sejati, dan membuktikan bahwa sang pendeta muda itu tidak bersalah. Tantangannya tidak mudah. Dia harus berhadapan dengan komunitas tertutup, rahasia yang dijaga mati-matian, dan kepercayaan religius yang sudah menyimpang jauh.
Menurut sejumlah ulasan, Wake Up Dead Man ini memang mengambil nuansa yang lebih gelap dan religius dibanding dua film sebelumnya. Johnson tidak hanya menyajikan teka-teki "whodunit" yang cerdas, tapi juga menyentuh tema pengkultusan, keraguan iman, dan sisi kelam manusia yang tersembunyi. Semua dibungkus dalam ritme cerita misteri yang tetap menghibur.
Jadi, bagaimana Blanc memecahkan kasus ini? Siapa dalang di balik pembunuhan Monsignor yang berpengaruh itu? Anda harus menontonnya sendiri. Yang pasti, petualangan Benoit Blanc kali ini menjanjikan kejutan, dialog yang tajam, dan tentu saja, pemecahan misteri yang memuaskan.
Artikel Terkait
Foto Mesra Inara dan Insanul Beredar, Padahal Pernah Diumumkan Mundur
Gugatan Cerai Ridwan Kamil Resmi Terdaftar di Pengadilan Agama Bandung
Jose Feliciano dan Kisah Abadi di Balik Lagu Feliz Navidad
Nagita Adopsi Lily, Insanul Pilih Inara: Dua Keputusan yang Tuai Sorotan