Kambing Guling dan Janji Manis WO Ayu Puspita: Kisah Pahit di Balik Pesta Pernikahan

- Selasa, 09 Desember 2025 | 19:50 WIB
Kambing Guling dan Janji Manis WO Ayu Puspita: Kisah Pahit di Balik Pesta Pernikahan

Meski begitu, Zahra memilih untuk fokus dulu pada pesta pernikahannya yang sudah di depan mata. Urusan hukum akan diselesaikan belakangan. Dia masih menyimpan semua bukti, dari percakapan hingga invoice pembayaran, untuk dilaporkan ke polisi.

“Tapi karena acara udah mau mulai, jadi aku fokus ke acara aku dulu. Makanya nanti setelah acara mau bikin laporan. Semua bukti chat, invoice semua masih ada,” tegas Zahra.

Menurut pengakuan Zahra, ada modus menarik yang dipakai Ayu Puspita. Calon klien diiming-imingi bonus menggiurkan mulai dari kambing guling sampai cincin dari brand ternama asalkan pembayaran dilakukan tepat waktu. Strategi ini rupanya cukup ampuh membuat klien buru-buru melunasi.

“Itu Rp90 juta udah semua lunas. Dia itu emang bayar harus tepat, misalnya tiga kali bayar itu emang harus cepet, jadi kita bisa dapat kambing guling, misalnya. Yang janggal, memang anehnya bisa sampai dapat honeymoon,” beber Zahra, menggambarkan betapa manisnya janji-janji itu.

Namun begitu, korban bukan cuma dari sisi klien. Retnowati, atau yang akrab disapa Rere, seorang vendor makanan, juga ikut merasakan dampaknya. Dia sudah bekerja sama dengan Ayu Puspita sejak 2019. Awalnya lancar, tapi di tahun 2024 ini mulai terasa ada yang tidak beres.

Pembayaran kerap ditunggak, sistemnya berubah-ubah. Akibatnya, tunggakan menumpuk hingga lebih dari Rp200 juta. Rere pun angkat bicara.

“2024 awal kembali dengan klien lebih banyak, 20 klien per minggu. Jadi sekali pesan ke saya bisa puluhan juta untuk food stall di berbagai acara. Terus mulai bermasalah sekitar Agustus-September, pembayarannya mulai terkendala,” jelas Rere.

“Mulai November, saya bilang nggak mau lagi sistem pembayaran seperti ini karena outstanding-nya di saya mencapai Rp287 juta. Sudah cukup lumayan. Untuk kasus yang viral itu, saya masih menerima order darinya untuk 12 tempat. Seharusnya dia harus payment ke saya pagi Rp8 juta, sore Rp34 juta. Total minggu itu kurang lebih Rp50 juta, tapi yang ditransfer cuma Rp13 juta. Estimasi kerugian sekitar Rp287 juta. Jadi ya, ini risiko bisnis aja sih,” lanjutnya dengan nada pasrah.

Cerita mereka mungkin hanya sebagian kecil. Di luar sana, bisa jadi masih banyak yang diam. Janji kambing guling dan bonus mewah akhirnya hanya meninggalkan kenangan pahit dan tagihan yang tak terbayar.


Halaman:

Komentar