Reaksi orang tua murid pun beragam. Banyak yang protes, menganggap keputusan sekolah ini berlebihan dan tidak masuk akal.
"Saya pikir itu konyol. Anak perempuan saya sangat menyukai K-Pop, dia beserta semua teman-temannya sangat menyukainya,"
Ujar salah satu orang tua dengan nada kesal.
Ini bukan pertama kalinya "KPop Demon Hunters" menghadapi penolakan di Inggris. Sebelumnya, film fenomenal ini juga ditolak mengikuti ajang penghargaan bergengsi British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) Film Awards. Penyebabnya ternyata teknis: pola distribusi film ini tidak memenuhi syarat untuk bersaing.
Aturan BAFTA mensyaratkan film harus tayang di bioskop Inggris minimal tujuh hari. Sementara "KPop Demon Hunters" langsung tayang global di Netflix pada Juni 2025, tanpa melalui pemutaran bioskop terlebih dahulu.
Memang, Netflix sempat mengajukan banding. Mereka berargumen bahwa film ini sebenarnya pernah mengadakan penayangan terbatas di 264 bioskop Inggris pada Agustus 2025. Tapi sayang, komite BAFTA tetap pada keputusannya. Alasan mereka, penayangan terbatas itu dilakukan setelah film sudah tayang di Netflix.
Meski gagal di BAFTA, kabar baiknya film ini masih berpeluang bersaing di Academy Awards atau Oscar. Jadi, perjalanan "KPop Demon Hunters" di dunia perfilman internasional ternyata tak semulus kesuksesan jumlah penontonnya.
Artikel Terkait
Ustaz Derry Sulaiman Beri Peringatan Tegas Soal Tuduhan terhadap Inara Rusli
Creative Hub Tanah Datar Diresmikan, Menteri Ekraf Soroti Potensi Ekonomi Kreatif yang Melimpah
Ikrar Talak Andre Taulany Dijadwalkan Usai 25 November
Ju Ji Hoon dan Ha Ji Won Bentuk Aliansi Berbahaya di Balik Pintu Kekuasaan