Ia melanjutkan, "Kebahagiaan hanya akan ada dan kita bisa betul-betul rasakan, ketika kita tahu apa itu rasanya kesedihan, kesengsaraan, penderitaan, kekecewaan."
Soal proses menuju perceraian, Marissa menegaskan bahwa semuanya berjalan bertahap. Tidak ada yang terjadi secara tiba-tiba atau instan.
"Itu adalah sesuatu yang sangat gradual," ungkapnya tentang proses yang dijalaninya.
Ia menambahkan, "Kita semua tidak akan pernah ada yang tahu, 'Oh, ada titik yang jelas,' gitu, kan. Karena setiap momen, bahkan setiap hari itu kita berubah."
Ketika ditanya kemungkinan perbedaan visi dan misi selama pernikahan, Marissa punya pendapat yang cukup bijak. Menurutnya, setiap manusia pasti berkembang seiring waktu, dan itu hal yang wajar.
"Semua manusia berbeda-beda. Dan semua manusia itu, setiap kita bertambah umur, pasti kita berubah terus," katanya.
Ia kemudian sedikit berhenti sejenak, seolah mencari kata yang tepat. "Kita berubah terus dan ada manusia, eh, maksudnya yang mungkin, apa, ya? Kita sebagai manusia itu baiknya terbuka dengan perubahan itu," ujarnya.
Sebagai penutup, bintang film Dendam Malam Kelam ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menerima perubahan. Justru dengan bersikap terbuka, seseorang bisa mencapai kepuasan hidup yang lebih besar.
"Karena kalau misalnya kita tidak terbuka dengan perubahan itu, mungkin kepuasan hidup itu akan lebih susah untuk kita, kita gapai," tuturnya.
Proses perceraian Marissa Anita sendiri telah resmi terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak 12 November 2025. Gugatan tersebut tercatat dengan nomor perkara 785/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst.
Artikel Terkait
Mani The Stone Roses Meninggalkan Warisan Bass yang Abadi di Usia 63
Kontroversi dan Mahkota: Kisah Kemenangan Fatima Bosch di Miss Universe 2025
Raditya Dika Ungkap Percobaan Pembunuhan oleh Kedua Anaknya
Ibunya Lula Lahfah Justru Suka dengan Kedekatan Putrinya dan Reza Arap