Kontroversi Gui Junmin: Bekukan Jenazah Istri demi Kebangkitan, Kini Dihujat karena Punya Pacar Baru
Sebuah kisah viral datang dari China, dimana seorang suami bernama Gui Junmin memilih langkah tak biasa dengan membekukan jenazah istrinya. Tindakan ini bertujuan agar sang istri suatu hari nanti dapat 'dibangkitkan' kembali. Namun, keputusannya untuk menjalin hubungan baru justru memicu gelombang hujatan di media sosial.
Gui Junmin, pria berusia 57 tahun, menjadi sorotan setelah memilih metode cryogenic untuk mempertahankan jasad mendiang istrinya, Zhan Wenlian. Keputusan ini diambil setelah Zhan Wenlian divonis menderita kanker paru-paru stadium akhir. Tidak ingin kehilangan pasangan hidupnya, Gui pun menjadi orang pertama di China yang menandatangani kontrak pembekuan jenazah dengan Shandong Yinfeng Life Science Research Institute.
Selama dua tahun pasca-pembekuan, Gui berusaha menjalani hidup sendirian. Namun, situasi berubah di tahun 2020 ketika ia mengalami serangan nyeri sendi parah yang membuatnya terbaring tak berdaya selama dua hari. Kejadian ini menyadarkannya akan risiko hidup seorang diri.
Melalui perkenalan seorang teman, Gui akhirnya bertemu dengan Wang Chunxia, seorang pekerja asuransi. Hubungan keduanya pun berkembang semakin dekat. Meski telah menjalin kasih, Gui mengaku merasa bingung dengan situasi ini. Ia mengungkapkan bahwa kebutuhannya akan teman dan dukunganlah yang mendasari hubungan tersebut, bukan perasaan cinta.
Kisah hubungan baru Gui Junmin ini menuai kontroversi luas di platform media sosial. Banyak netizen yang mengkritiknya karena dianggap 'memanfaatkan' Wang Chunxia. Mereka berpendapat bahwa cinta sejati Gui hanya tertuju pada mendiang istri yang masih dibekukan, sementara hubungan barunya dianggap tidak tulus.
Artikel Terkait
Rahasia Pola Asuh Feby Marcelia: Hindari Anak Jadi Pribadi Berbeda di Rumah
Rio Dewanto Bocorkan Cara Memutus Rantai Trauma dalam Pola Asuh Anak
Fedi Nuril Pakai Eyeliner di BIFF 2025, Ini Alasannya!
5 Berita Artis Terpopuler Hari Ini: Gugat Cerai Marissa Anita, Raisa Hamish Duda, hingga Gisel