JAKARTA – Bulan Rajab punya tempat istimewa. Ia termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, bulan-bulan yang dimuliakan. Tapi, tahukah Anda, kemuliaan Rajab ini bukan hal baru. Bahkan jauh sebelum Islam datang, peradaban di tanah Arab sudah menghormatinya.
Ustadz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya mencatat, salah satu bentuk penghormatan ekstrem pada masa itu adalah larangan mutlak untuk menumpahkan darah. Apapun alasannya, perang dihentikan total selama Rajab.
Menurut Abu Nashr al-Farabi dalam kitabnya, makna kata "rajab" sendiri adalah mulia. Orang-orang jahiliyah dulu benar-benar memuliakannya. Mereka punya ritual khusus, seperti menyembelih hewan untuk dibagikan ke keluarga dan tetangga. Semua itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan harapan akan berkah bulan tersebut.
Nah, status mulia ini kemudian dikukuhkan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 36: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.”
Ibnu Katsir menjelaskan, keempat bulan itu adalah Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Tiga pertama berurutan, sementara Rajab menyendiri. Pada bulan-bulan ini, larangan berperang dan berbuat maksiat lebih ditekankan. Bahkan, bulan-bulan haram ini dijuluki Syahrullah Asham Bulan Allah yang Sunyi karena hening dari peperangan.
Rasulullah SAW juga menegaskan hal ini dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Beliau menyebutkan keempat bulan suci tersebut, dengan menyebut Rajab sebagai “Rajab suku Mudhar”.
Karena kemuliaannya, tak heran banyak peristiwa besar dalam sejarah Islam terjadi di bulan ini. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kehamilan Sayyidah Aminah
Di bulan Rajab inilah, Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung calon manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW. Sembilan bulan kemudian, di bulan Rabiul Awal, beliau pun lahir membawa rahmat bagi seluruh alam.
2. Isra’ Mi’raj: Perjalanan yang Mengubah Segalanya
Ini mungkin peristiwa paling dahsyat. Pada 27 Rajab tahun kedelapan kenabian, Nabi Muhammad SAW diperjalankan Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha. Semuanya dalam satu malam.
Peristiwa luar biasa ini, selain menjadi bukti kekuasaan Allah, juga punya makna sangat mendalam bagi umat Islam. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 1.
Artikel Terkait
Insanul Fahmi Duga Video CCTV dengan Inara Rusli Diperdagangkan Orang Dalam
Di Balik Petualangan Nemo: Ketika Cinta Orang Tua Justru Membelenggu
Ngobrol Sebentar dengan Orang Tua, Kok Hati Langsung Panas? Ini Penjelasan Psikologisnya
Pohon Natal dari Kate Middleton Menghangatkan Suasana di Royal Marsden