Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan pentingnya keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyoroti kebutuhan mendesak penambahan anggaran dan percepatan produksi pangan lokal. Dalam paparannya, Dadan menekankan dua solusi kunci: tambahan anggaran sebesar Rp 28,63 triliun dan rekrutmen 6 juta peternak ayam baru untuk mencegah krisis pasokan.
Kebutuhan Anggaran Program MBG Mencapai Rp 99 Triliun
Dadan Hindayana mengajukan permohonan tambahan anggaran sebesar Rp 28,63 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis. Total kebutuhan anggaran pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai sekitar Rp 99 triliun, dengan realisasi serapan dana yang diprediksi hampir sempurna. Hal ini disampaikannya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR.
Hingga saat ini, realisasi penyerapan anggaran bantuan pemerintah untuk MBG telah mencapai Rp 36,23 triliun dari total alokasi awal sebesar Rp 51,2 triliun. Dengan adanya asumsi kebutuhan tambahan sebesar Rp 29,5 triliun hingga akhir tahun, masih terdapat kekurangan dana sekitar Rp 14,53 triliun yang perlu segera diatasi.
Pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Daerah Terpencil
Selain anggaran untuk program inti, BGN juga sedang mempersiapkan pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan ditempatkan di 8.000 titik daerah terpencil. Pengajuan tambahan anggaran juga akan mencakup kebutuhan operasional SPPG ini, yang memerlukan dana sekitar Rp 14,1 triliun.
Artikel Terkait
Telkom Akses Raih Sertifikasi ISO 27001:2022 & ISO 37001:2016, Bukti Komitmen Keamanan Informasi dan Anti Penyuapan
Garuda Indonesia Dapatkan Modal Segar Rp 23,67 Triliun: Dampak dan Alokasi Dana
IHSG Menguat ke 8.412, Sektor Infrastruktur dan Energi Pimpin Penguatan
BRI Catat Rekor Baru: Super BRImo Tembus 44,4 Juta User & Transaksi Harian Rp 25 Triliun