Pemerintah Indonesia semakin gencar mendorong percepatan program bioetanol nasional. Rencana implementasi bahan bakar campuran E10 atau Bensin Etanol 10 persen ditargetkan dapat diluncurkan secara resmi pada tahun 2027.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan kesiapan lahan untuk mendukung proyek strategis ini. Pemerintah telah mengalokasikan hampir satu juta hektare lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman sumber bioetanol, seperti singkong dan tebu.
"Data yang kami miliki menunjukkan ketersediaan 680 ribu hektare, ditambah lagi 240 ribu hektare. Saat ini kami hanya kurang sekitar 100 ribu hektare dari target satu juta hektare yang ditetapkan," jelas Nusron dalam sebuah pertemuan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta.
Artikel Terkait
Tongkang Raksasa ALII Terseok, Volume Angkut Anjlok Lebih dari 50%
Di Balik Liburan, Kereta Petani dan Pedagang Tetap Jadi Nadi Ekonomi Rakyat
Indofarma Berbenah, Kerugian Menyusut Rp39 Miliar di Tengah Ancaman Delisting
AWAN Siapkan Strategi Cloud 2026, Hadapi Kenaikan Harga Server dengan Optimisme