Sistem teknologi mutakhir ini telah terbukti berkontribusi besar dalam mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dan meningkatkan efektivitas proses pengangkutan bijih emas dari lokasi tambang. Albert Saputra menegaskan bahwa langkah-langkah efisiensi ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan yang dijalankan di semua lini operasi perusahaan.
Dampak Positif pada Margin dan Proyeksi Ke Depan
Dampak langsung dari peningkatan harga jual dan efisiensi biaya ini adalah peningkatan margin kas perusahaan. MDKA berhasil mencatatkan kenaikan margin kas sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Ke depan, prospek operasi Tambang Emas Tujuh Bukit semakin cerah. Manajemen memproyeksikan bahwa pada kuartal IV-2025, biaya produksi di tambang ini akan mendekati batas bawah dari panduan biaya yang telah ditetapkan. Proyeksi optimis ini sejalan dengan rencana pengoperasian unit pengeboran baru yang saat ini sedang dalam tahap persiapan akhir untuk mendongkrak produktivitas tambang.
Posisi Strategis Tambang Emas Tujuh Bukit
Tambang Emas Tujuh Bukit tidak diragukan lagi merupakan salah satu pilar utama dalam portofolio multi-komoditas Grup Merdeka Copper Gold. Keberhasilan tambang ini melengkapi kinerja segmen bisnis lainnya, termasuk operasi tambang tembaga di Wetar dan pengembangan bisnis nikel yang dijalankan melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Artikel Terkait
Transformasi Namba Square Osaka: Plaza Pedestrian Rp 270 M yang Mengubah Wajah Kota
GKR Mangkubumi Kembali Pimpin KADIN DIY 2025-2030, Fokus pada UMKM
Pemerintah Batasi Izin Smelter Nikel Baru: Fokus ke Produk Akhir untuk Dongkrak Nilai Tambah
Jhon Veter Firdaus Borong 5% Saham PJHB, Ini Nilai Investasinya yang Mencapai Rp9,5 Miliar