- Sewa Kantor: Menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,1 persen, didorong oleh meningkatnya permintaan ruang perkantoran di lokasi premium.
- Hotel: Pendapatan meningkat menjadi Rp68 miliar berkat kenaikan tingkat hunian (occupancy rate).
- Pusat Perbelanjaan: Tetap menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan mencapai Rp321 miliar, bertahan di tengah kondisi makro ekonomi yang masih melambat.
Analisis dan Rekomendasi Samuel Sekuritas
Samuel Sekuritas dalam risetnya menilai bahwa MKPI berada pada posisi yang solid di tengah kondisi makro yang fluktuatif. Kekuatan ini didukung oleh basis pendapatan berulang yang kuat dan neraca keuangan yang sehat.
Analis juga mencatat bahwa MKPI memiliki eksposur terbatas terhadap risiko suku bunga. Hal ini disebabkan oleh posisi kas bersih (net cash) perusahaan dan ketergantungan yang rendah pada pendapatan pengembangan (development revenue), yang hanya menyumbang 19,4 persen dari total pendapatan dalam sembilan bulan terakhir.
Rekomendasi BUY dengan Target Harga Rp32.000
Berdasarkan analisis tersebut, Samuel Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham MKPI. Mereka menetapkan target harga sebesar Rp32.000 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan (upside) sekitar 31 persen dari level harga saat ini.
Target harga ini didasarkan pada diskon terhadap RNAV (Revised Net Asset Value) yang dipangkas dari 62 persen menjadi 50 persen. Penyesuaian ini sejalan dengan kinerja keuangan MKPI yang stabil dan tingkat pengembalian aset (ROAA) yang merupakan salah satu yang tertinggi di sektor properti.
Artikel Terkait
Lima Mega Proyek 2025: Fondasi Baru atau Beban Baru?
Zulhas Turun Pasar, Pantau Harga Cabai yang Masih Nangkring di Jakarta
Daesang Korsel Incar BEEF, Saham Mamin Ini Panen Angin Segar
OJK Akhirnya Restui Rights Issue INET, Dana Rp 2,9 Triliun Disiapkan untuk Ekspansi Fiber Optik