Restrukturisasi keuangan Garuda Indonesia ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya di tahun 2022. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan likuiditas perusahaan.
Rencana penerbitan saham baru Garuda Indonesia akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dijadwalkan pada 12 November 2025. Perseroan memastikan langkah ini telah mendapatkan persetujuan dari BP BUMN dan Presiden RI.
Dengan implementasi PMTHMETD ini, manajemen memproyeksikan perbaikan signifikan pada laporan keuangan Garuda Indonesia. Ekuitas perusahaan diprediksi akan kembali positif menjadi USD 183 juta di akhir 2025, sementara rasio lancar diperkirakan meningkat dari 0,44 kali menjadi 1,22 kali.
Artikel Terkait
Liburan Akhir Tahun Hemat 30%, BCA Buka Diskon Tiket Desa Wisata
Kejagung Suntik Rp 4,2 Triliun Hasil Korupsi ke APBN, Defisit Ditekan
DPR Desak KRL Merambah ke Karawang dan Cikampek
Bakti BCA dan TNI Bangun Sumur Bor dan Salurkan Bantuan ke Warga Hutagodang