Pencapaian level 50.000 ini menandai perubahan dramatis bagi pasar saham Jepang yang membutuhkan waktu 34 tahun untuk pulih dari puncak gelembung ekonomi tahun 1990. Nikkei sebelumnya telah menembus level 45.000 pada 16 September 2025 dan terus menunjukkan momentum bullish yang kuat.
Dampak Kebijakan Pemerintah Baru
Norihiro Yamaguchi, Kepala Ekonom Jepang di Oxford Economics, menilai paket fiskal Takaichi akan disambut positif oleh pasar. "Fokus kebijakan pada investasi strategis menjadi alasan kuat reaksi positif pasar saham," jelasnya.
Pasar Saham Asia Menguat Secara Keseluruhan
Kenaikan Nikkei terjadi bersamaan dengan penguatan luas pasar saham Asia, didorong oleh meredanya ketegangan perdagangan China-AS dan ekspektasi kebijakan bank sentral. Indeks KOSPI Korea Selatan naik lebih dari 2% ke rekor tertinggi, sementara indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1,3%.
Prospek Kebijakan Moneter Global
Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 basis points, sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap. Meskipun BOJ mungkin mempertimbangkan kenaikan suku bunga, faktor politik diperkirakan akan menahan perubahan kebijakan untuk sementara.
Musim Laporan Keuangan AS
Pasar juga mengincar laporan keuangan perusahaan teknologi AS besar, termasuk Microsoft, Apple, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms. Kinerja perusahaan-perusahaan ini, khususnya dalam sektor kecerdasan buatan, akan menjadi indikator penting ketahanan laba di tengah perlambatan ekonomi.
Artikel Terkait
Juaranya Gratis Admin! Ini 3 Promo ShopeePay 11.11 2025 yang Bikin Dompet Aman & Belanja Cuma Rp1.000
IHSG Anjlok 185 Poin! Kenapa Bursa Asia Lainnya Justru Melonjak?
94 TKA Diusir dari KEK Sei Mangkei! Ini Aturan RPTKA yang Dilanggar
INET Akuisisi PADA: Saham Outsourcing Ini Langsung Meroket 9%!