Ketidakpastian politik di Amerika Serikat turut menyumbang sentimen positif bagi emas. Pemerintahan federal AS yang masih mengalami shutdown selama lebih dari 24 hari menciptakan ketidakstabilan, yang pada akhirnya mendorong investor mencari aset yang aman seperti emas.
Dampak Ketegangan Geopolitik terhadap Harga Emas
Eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas dengan serangan sporadis di wilayah Donetsk dan Dombas. Kondisi ini menciptakan kekhawatiran baru di pasar keuangan global. Bank-bank sentral dunia pun kembali melirik emas sebagai instrumen lindung nilai yang andal di tengah gejolak.
Ibrahim mengingatkan, campur tangan negara-negara seperti NATO, Inggris, dan Amerika berpotensi memperluas konflik. "Ini yang membuat harga emas kemungkinan melonjak tinggi," tegasnya.
Outlook Harga Emas Menuju Akhir Tahun
Secara keseluruhan, harga emas global diperkirakan masih sulit menembus level Rp 3 juta per gram hingga akhir Oktober. Namun, peluang penguatan signifikan sangat terbuka lebar pada bulan November. Peningkatan permintaan dari bank sentral global dan ketegangan geopolitik yang belum mereda akan menjadi katalis utama kenaikan harga logam mulia ini di akhir tahun.
Artikel Terkait
Menteri AHY Bongkar Masalah Besar Bandara Kertajati: Infrastruktur Mewah Tapi Sepi?
Peringkat TBS Energi Utama (TOBA) IdA: Kunci di Balik Kekuatan dan Ancaman yang Mengintai
Mau Tahu Rahasia Daerah Ini Bisa Tumbuh 20% Berkat Hilirisasi Tambang?
Target 2028: Ibu Kota Baru Indonesia Resmi Pindah, Ini Persiapan Mencengangkannya!