Pergerakan harga bahan baku sepanjang 2025 menunjukkan tren beragam yang berpotensi mendukung pemulihan laba emiten:
- F&B (Makanan & Minuman): Harga CPO, kakao, dan kopi rata-rata mengalami kenaikan, sementara gandum turun. Profitabilitas emiten F&B di paruh kedua 2025 diprakirakan membaik, meski terbatas akibat harga CPO yang masih tinggi.
- Unggas: Harga live bird dan DOC (Day Old Chick) menunjukkan pemulihan berlanjut. Program culling pemerintah pada April-Juli 2025 mendorong kenaikan harga ayam hidup 22% (MoM) dan DOC 11.8% (MoM). Tren ini berpotensi meningkatkan profitabilitas emiten unggas.
Rekomendasi Saham F&B dan Unggas dari Phintraco Sekuritas
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Phintraco Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor F&B dan unggas. Berikut dua saham pilihan (top picks) yang direkomendasikan:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Nilai wajar diperkirakan di Rp9.650 per saham.
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Nilai wajar diperkirakan di Rp2.720 per saham.
Kesimpulannya, meski daya beli tertekan, prospek saham sektor F&B dan unggas pada akhir 2025 masih menjanjikan didukung oleh tren pemulihan harga komoditas pendukung dan program pemerintah.
Artikel Terkait
Menteri AHY Bongkar Masalah Besar Bandara Kertajati: Infrastruktur Mewah Tapi Sepi?
Peringkat TBS Energi Utama (TOBA) IdA: Kunci di Balik Kekuatan dan Ancaman yang Mengintai
Mau Tahu Rahasia Daerah Ini Bisa Tumbuh 20% Berkat Hilirisasi Tambang?
Target 2028: Ibu Kota Baru Indonesia Resmi Pindah, Ini Persiapan Mencengangkannya!