Tekanan pada Sektor Privat di Era Jokowi
Lebih lanjut, Purbaya menyoroti bahwa pada masa pemerintahan Jokowi, sektor privat justru mengalami tekanan signifikan. Sementara itu, sektor pemerintahan terus berjalan. Menurutnya, inilah yang menyebabkan ketimpangan dalam mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Di era Pak Jokowi, sektor privat hampir tidak tumbuh, sementara government sector-nya berjalan. Selama 20 tahun terakhir, ekonomi kita mesinnya pincang," tegasnya.
Potensi Pertumbuhan Ekonomi Ideal
Purbaya menegaskan bahwa jika kedua sektor, pemerintah dan privat, tumbuh bersama-sama, target pertumbuhan ekonomi 6 persen lebih akan mudah dicapai. "Kalau dua-duanya tumbuh, 6 persen lebih itu gampang. Namun sistem ekonomi lambat berubah, butuh waktu hingga dua generasi," tambahnya.
Kondisi Ekonomi Terkini dan Dampaknya
Purbaya juga menyinggung kondisi ekonomi terkini yang dinilainya kembali melambat akibat tekanan pada sektor riil. Dampaknya terlihat dalam bentuk gelombang unjuk rasa dengan tuntutan isu ekonomi yang tidak dapat dibendung. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah kinerja negatif sektor riil pada periode April hingga Agustus 2025, yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat. "Protes ini bukan karena politik kacau, tapi karena ekonomi mereka susah. Jika cepat diperbaiki, demonstrasi tidak akan berlarut," tutup Purbaya.
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Bansos BPNT Cair! Tapi Nominalnya Berubah Jadi 200 Ribu Per Bulan? Berikut Penjelasan dari Pemerintah
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi