“Secara berkala kami melakukan pembinaan. Terutama sosialisasi regulasi terbaru. Kami juga libatkan bea cukai yang membidangi regulasi ekspor serta mendampingi agar UMKM dalam menggerakkan usahanya harus lengkap,” jelasnya.
Sementara itu diantara UMKM yang pernah tembus hingga pasar ekspor diketahui adalah Sambal Dhe Jum, produksi warga Desa Burikan, Kecamatan Kota.
Lewat sambel yang diraciknya sendiri itu pernah dijual hingga ke sejumlah negara.
“Pernah mendapatkan permintaan ke China, Singapore, serta Hongkong. Kalau Indonesia pernah sampai NTT, Bali, Jogja dan Tangerang,” ungkap Stanley Bambang Widijanto, pemilik UMKM sambal Dhe Jum.
Baca Juga: Kesulitan Pupuk, 5.000 Petani Kabupaten Pati Serbu Diskon Pupuk di Gudang PT Pupuk Indonesia
Rencananya tahun ini pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama untuk dapat mengekspor sambalnya ke Singapore lagi. Selain itu pihaknya juga berencana bekerjasama dengan biro umroh dan haji.
“Kebetulan jamaah haji dan umroh banyak yang suka sambal. Maka dari itu ingin membidik pasar disana,” tambahnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: muria.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Update Harga Beras Oktober 2025: Turun di Semua Level, Ini Rinciannya!
Larangan Truk ODOL Jabar 2026: Dampak Biaya Logistik & Harga Sembako Menurut Aptrindo
Tender Proyek Waste to Energy 7 Kota Dimulai 6 November 2025, Ini Syaratnya
PT TBS Energi Utama (TOBA) Tegaskan Tidak Ikut Proyek Waste to Energy Danantara, Fokus Ekspansi Internasional