Ditelisik dari rincian dokumen yang dirilis skandal kecurangan dan sampai berdampak pada perakitan di Indonesia adalah Toyota Agya/Wigo, Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Toyota Raize dan Toyota Rush. Diketahui, semua model tersebut diproduksi ADM atau Astra Daihatsu Motor di Tanah Air.
Baca Juga: Prediksi Depotivo Alaves v Real Madrid 22 Desember 2023, Head to Head, Link Live Streaming
Selain itu juga ada yang diproduksi TMMIN, di antaranya Toyota Avanza, Toyota Veloz, dan Yaris Cross.
Namun demikian, model terlibat skandal yang dijual di Indonesia hanya Avanza (produksi ADM dan TMMIN), Veloz (produksi TMMIN) dan Daihatsu Xenia (produksi ADM).
Kemudian, pada penyelidikan tahap akhir, ditemukan bahwa unit kontrol airbag (ECU) yang berbeda dari model produksi massal digunakan untuk pengujian airbag Daihatsu Move / SUBARU Stella, Daihatsu Cast / Toyota Pixis Joy, Daihatsu Gran Max / Toyota Kota Ace / Mazda Bongo.
Meskipun verifikasi teknis memastikan bahwa airbag memenuhi standar kinerja perlindungan penumpang, selama pengujian ditemukan bahwa "Standar Kinerja Keselamatan untuk Evakuasi Penumpang (Membuka)" pada uji tabrakan samping Daihatsu Cast / Toyota Pixis Joy mungkin tidak mematuhi hukum.
Baca Juga: Ada Wahana Baru di Taman Kyai Langgeng Magelang, Penasaran ?
"Saat ini, kami tidak mengetahui adanya informasi kecelakaan terkait masalah ini, namun kami sedang melakukan verifikasi teknis menyeluruh dan menyelidiki penyebabnya untuk mengambil tindakan yang diperlukan sesegera mungkin," lanjut siaran pers tersebut.
Kendati demikian, menurut siaran pers Toyota Global, Daihatsu telah memberi tahu pihak Toyota global bahwa, ke depan, pihaknya akan mengklarifikasi situasi tersebut dengan pihak berwenang dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan arahan mereka.
Pihaknya juga akan menyelidiki secara menyeluruh apakah ada kasus serupa lainnya untuk memastikan keselamatan pelanggan terlebih dahulu. Toyota juga disebut akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini.
Baca Juga: Selama Liburan Nataru, Targetkan 105.969 Kunjungan di Candi Borobudur
"Kami percaya untuk mencegah terulangnya kembali, selain peninjauan ulang operasi sertifikasi, diperlukan reformasi mendasar untuk merevitalisasi Daihatsu sebagai sebuah perusahaan," tegas siaran pers tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjogja.jawapos.com
Artikel Terkait
BI Kukuh Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,75%, Fokus Jaga Stabilitas Rupiah
BI Teguh di Level 4,75%, Sinyal Stabilitas di Tengah Gejolak Global
United Tractors Pangkas Target Operasional 2025-2026 di Bawah Bayang-Bayang Tekanan Pasar
BEI Hapus Paksa 23 Waran Terstruktur, Perdagangan Dihentikan 28 November