Dolar AS Menguat di Awal Pekan, Harapan Berakhirnya Shutdown Pemerintahan Jadi Pendorong
Nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan pada perdagangan awal sesi Asia, Senin (10/11/2025). Penguatan ini didorong oleh sinyal positif dari Kongres AS yang dikabarkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan dalam mengakhiri penutupan pemerintahan federal (shutdown).
Indeks Dolar Menguat, Hentikan Tren Penurunan
Berdasarkan data dari Yahoo Finance, indeks dolar yang menjadi tolok ukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, tercatat naik sebesar 0,2 persen ke level 99,740. Kenaikan ini berhasil menghentikan laju penurunan yang terjadi selama tiga hari berturut-turut, didukung oleh pelemahan yang dialami oleh yen Jepang dan euro.
Perkembangan Positif dari Pembicaraan Bipartisan di Senat AS
Pemimpin Mayoritas Senat AS, John Thune, menyatakan bahwa pembicaraan bipartisan yang dilakukan untuk mengakhiri shutdown menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pernyataan ini semakin menguatkan sentimen pasar. Senat AS sendiri dilaporkan sedang bergerak menuju proses pemungutan suara untuk segera membuka kembali pemerintahan federal dengan langkah pendanaan sementara hingga bulan Januari.
Dampak Shutdown pada Sentimen Konsumen
Sebelumnya, pada Jumat lalu, indeks sentimen konsumen University of Michigan tercatat melemah ke level terendah dalam kurun waktu hampir 3,5 tahun di awal November. Pelemahan ini terjadi seiring dengan berlanjutnya penutupan pemerintahan AS yang menjadi yang terpanjang dalam sejarah negara tersebut.
Pergerakan Dolar AS terhadap Mata Uang Utama
Pada perdagangan hari ini, dolar AS mengalami kenaikan 0,3 persen terhadap yen Jepang, diperdagangkan di level 153,82 yen. Sementara itu, euro tercatat melemah 0,1 persen ke level USD 1,155. Poundsterling Inggris juga mengalami tekanan, diperdagangkan di USD 1,314 dengan penurunan sebesar 0,2 persen.
Artikel Terkait
PT PIS Tegakkan Standar Keselamatan Pelayaran Global, Ini Strateginya
IHSG Menguat 0,25% ke 8.415,60, Sentimen Positif Seret Bursa Asia
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Desak Daerah Percepat Belanja APBD 2025
Redenominasi Rupiah 2025-2029: BI Pastikan Langkah Hati-Hati, Ini Dampaknya!