PNM 2025: Modal Tak Cukup, Pemberdayaan Jadi Kunci Ketahanan UMKM

- Rabu, 31 Desember 2025 | 16:36 WIB
PNM 2025: Modal Tak Cukup, Pemberdayaan Jadi Kunci Ketahanan UMKM

Pelaksanaannya sendiri mengedepankan klasterisasi. Sepanjang tahun ini saja, sudah 539 kegiatan klaster digelar, diikuti lebih dari 10.000 nasabah. Pelaku UMKM dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya agar bisa kolaborasi, tingkatkan kapasitas produksi, dan perluas akses pasar secara bersama-sama.

Tak ketinggalan, aspek literasi juga dikuatkan. Sudah 66 kegiatan literasi keuangan dan usaha dilakukan, menjangkau puluhan ribu nasabah. Mereka dibekali pemahaman mengelola keuangan, merencanakan usaha, sampai memanfaatkan peluang di pasar digital. Harapannya, usaha bisa jalan lebih terarah dan tahan banting.

Dampaknya mulai kelihatan. Banyak nasabah yang dulu cuma sekadar bertahan, kini usahanya lebih stabil. Riset BRI Research Institute (2024) mengungkap fakta menarik: ketahanan keuangan nasabah Mekaar meningkat signifikan. Dari yang cuma mampu bertahan satu-dua minggu, jadi bisa tahan hingga satu-dua bulan setelah dapat pembiayaan plus pendampingan dari PNM.

Efeknya punya riak yang lebih luas. Pemberdayaan perempuan ternyata berdampak besar pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Peningkatan pendapatan membantu memenuhi kebutuhan dasar, biaya pendidikan anak, hingga urusan kesehatan. Di tingkat komunitas, pendekatan klaster dan literasi ini ikut bangun solidaritas sosial dan kemandirian ekonomi lokal.

Pengalaman PNM di 2025 ini semakin menegaskan satu hal: membangun usaha dari level subsisten butuh pendekatan holistik. Pembiayaan yang dibarengi pemberdayaan terbukti ampuh perkuat ketahanan usaha, tingkatkan kualitas hidup, dan dorong pertumbuhan ekonomi dari akar rumput. Lewat berbagai programnya, komitmen mereka adalah terus jadi mitra strategis untuk membangun pengusaha ultra mikro yang tangguh dan berkelanjutan.


Halaman:

Komentar