Perusahaan infrastruktur milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), baru saja mengamankan suntikan dana segar. Nilainya fantastis: fasilitas pinjaman dari Bangkok Bank Public Company Limited mencapai 200 juta dolar AS, atau jika dirupiahkan, kira-kira Rp3,3 triliun.
Manajemen CDIA menjelaskan tujuan dari pinjaman besar ini. "Pemberian fasilitas pinjaman ini dimaksudkan untuk mendukung keperluan umum korporasi perseroan, termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional dan pengembangan usaha perseroan," begitu bunyi penjelasan mereka dalam prospektus, Rabu (31/12/2025).
Soal detail teknis seperti suku bunga dan tenor pinjaman, CDIA memilih untuk tidak membuka semuanya. Yang jelas, bunga akan mengacu pada term SOFR plus margin tertentu. Menariknya, fasilitas ini cuma tersedia untuk ditarik dalam waktu enam bulan ke depan. Dan kalau sampai ada sengketa, penyelesaiannya akan merujuk pada hukum Singapura.
Ini bukan kali pertama grup ini bergerak dalam urusan pendanaan. Sebelumnya, CDIA justru bertindak sebagai pemberi pinjaman. Mereka menyalurkan dana ke entitas PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan Chandra Asri Capital Pte Ltd (CAC). Perlu diingat, TPIA sendiri adalah perusahaan induk dari CDIA.
Lalu untuk apa pinjaman ke CAC itu? Ternyata, uang itu dipakai untuk investasi di sektor SPBU. Langkah ini jelas memperkuat lini bisnis energi grup Prajogo Pangestu di Singapura. Apalagi, belum lama ini mereka memang sedang gencar berekspansi dengan mengakuisisi jaringan SPBU Esso milik ExxonMobil di sana.
Artikel Terkait
Konglomerasi Cetak Rekor, IHSG Melesat 22% di 2025
Geliat 15 Bendungan Baru: Dari Way Apu yang Hampir Rampung hingga Riam Kiwa yang Baru Dimulai
CUAN Rebut 20% Saham SINI, Sinyal Akuisisi Bertahap Dimulai
Menperin Pacu Industri Nonmigas Tumbuh 5,51% di Tengah Tantangan Impor