Pasar minyak mentah akhirnya stabil di tengah gejolak yang terjadi sepanjang hari Selasa (30/12). Investor tampaknya mulai menimbang ulang harapan mereka. Di satu sisi, prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina tampak semakin redup. Di sisi lain, situasi di Timur Tengah khususnya seputar Yaman justru memanas dan menambah ketegangan geopolitik. Dua faktor ini saling tarik-menarik, membuat harga terjebak dalam posisi yang hampir tak bergerak.
Minyak Brent untuk kontrak Februari, yang hari itu juga berakhir, cuma turun tipis 2 sen. Angkanya jadi USD 61,92 per barel, atau turun 0,03 persen saja. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS sedikit lebih tertekan, merosot 13 sen ke level USD 57,95 per barel.
Lalu bagaimana dengan komoditas lainnya? Ternyata, pergerakannya cukup beragam.
Batu bara, misalnya, justru mencatatkan penurunan. Pada penutupan perdagangan, harganya terpangkas 1,20 persen dan bertengger di USD 106,65 per ton.
Artikel Terkait
Saham SMRU Terkatung-katung: Delisting Mengintai di Tengah Upaya Bangkit
Grup Prajogo Pangestu Dapat Pinjaman Rp3,3 Triliun untuk Ekspansi Energi
PNM Unggulkan Pembiayaan Syariah, 73% Dana Usaha Mikro Tersalur Lewat Skema Ini
Bursa Asia Lesu di Akhir Tahun, Wall Street Tutup Buku dengan Tenang