Libur Natal 2025: Hunian Hotel Tak Merata, Jakarta Jauh dari Target

- Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:24 WIB
Libur Natal 2025: Hunian Hotel Tak Merata, Jakarta Jauh dari Target

Yusran berharap okupansi hotel bisa meningkat saat pergantian tahun 2026 nanti. Tapi proyeksi ini masih sementara, baru bisa dipastikan setelah semua liburan usai.

Ia memberi contoh nyata. Di Jawa Barat, okupansi tanggal 24-25 Desember hanya 65 persen, turun 15 persen. “Nah sementara kan di pemberitaan itu seolah-olah (okupansi) meningkat kan rame, penuh,” tuturnya.

Penilaiannya, kata Yusran, tak bisa hanya melihat satu dua hotel mewah yang penuh. Harus dilihat rata-rata tingkat hunian secara provinsi. Target ideal selama libur Nataru adalah okupansi bisa menyentuh 80 persen, setidaknya selama empat hari berturut-turut.

“Ya kita harapkannya seperti itu, karena kan pemerintah juga sudah mendorong adanya beberapa bagai stimulus untuk mengerakkan itu,” lanjutnya.

Perlu diingat, kinerja hotel sangat bergantung pada mobilitas wisatawan yang melintas daerah. Berbeda dengan mal yang bisa ramai hanya oleh pengunjung lokal.

“Dia (wisatawan) menginap (di hotel) jadi peningkatan yang ada di mal dengan hotel itu pasti berbeda juga indikatornya. Gak bisa disamain,” jelas Yusran.

Faktor lain juga bermain. Cuaca ekstrem yang bisa mengganggu perjalanan, daya beli masyarakat, dan yang paling kentara: keterbatasan transportasi di luar Jawa. Di Sumatera, Kalimantan, Maluku, hingga Papua, pergerakan sangat bergantung pada transportasi udara.

“Jadi ini yang bisa membuat suatu ketimpangan,” pungkas Yusran. Setiap liburan, pola pergerakan orang memang selalu berbeda-beda, dan itulah yang menentukan nasib kamar-kamar hotel di seluruh negeri.


Halaman:

Komentar