Sepanjang 2025, industri telekomunikasi sempat terengah-engah. Daya beli masyarakat yang lesu jadi tantangan berat, dan itu langsung terasa di kantong para operator. ARPU pendapatan rata-rata per pengguna tertekan karena orang mulai mengencangkan ikat pinggang, termasuk untuk belanja paket data seluler dan internet rumahan.
Namun begitu, angin segar mulai berhembus di paruh kedua tahun. Memasuki kuartal ketiga 2025, ada tanda-tanda pemulihan. ARPU industri secara keseluruhan tercatat naik sekitar 5 persen. Angka ini memberi harapan bahwa tren positif bisa bertahan hingga akhir tahun.
Bob Setiadi, analis dari CGS International Sekuritas, melihat perbaikan ini masuk akal. Menurutnya, ada dua faktor kunci. Pertama, upaya operator menyederhanakan beragam paket data yang sebelumnya terlalu ruwet. Kedua, daya beli konsumen yang perlahan membaik.
Kenaikan itu, lanjutnya, didorong oleh tingginya penggunaan data dan perbaikan yield data. Pernyataan ini dia sampaikan dalam riset yang dirilis Jumat (25/12/2025).
Survei terbaru Indo Premier Sekuritas sepanjang November lalu seolah mengonfirmasi optimisme itu. Yield data dari Telkomsel hingga XL Axiata tercatat mengalami kenaikan. Untuk TSEL dan ISAT, ARPU bulanan naik masing-masing 7-8 persen dan 3-5 persen. Pemicunya? Kenaikan harga paket data dan pengurangan kuota internet yang diterapkan operator.
Yang menarik, EXCL (XL Axiata) justru mencatat lonjakan paling kuat. Angkanya melesat hingga 6-67 persen secara bulanan. Performa yang cukup mencolok di antara para pesaing.
Artikel Terkait
Tiket KAI Ludes 91,5% untuk Mudik Nataru, Malam Natal Jadi Puncak Keramaian
DKI Jakarta Pertahankan Tahta UMP Tertinggi 2026, Dua Provinsi Tertinggal
Tiga Saham Gila-Gilaan Dipindahkan ke Papan Khusus BEI
Rayakan Akhir Tahun dengan Belanja Hemat, BRI Siapkan Diskon Hingga Jutaan Rupiah