Pasar komoditas menutup hari Selasa (23/12) dengan pergerakan yang beragam. Ada yang melemah, ada pula yang justru menguat. Secara garis besar, batu bara dan timah tercatat lesu. Di sisi lain, nikel dan minyak kelapa sawit (CPO) justru menunjukkan tren positif.
Batu Bara
Komoditas yang satu ini mengalami tekanan jual. Pada penutupan perdagangan Selasa, harganya terpangkas 2,17 persen. Angkanya berada di kisaran 105,9 dolar AS untuk setiap tonnya, menurut pantauan di Tradingeconomics. Pelemahan ini cukup signifikan untuk satu hari perdagangan.
CPO
Berbeda dengan batu bara, harga Crude Palm Oil justru menguat. Kenaikan terjadi pada perdagangan Rabu (24/12), di mana harga CPO naik 1,23 persen. Posisinya menguat ke level 4.036 ringgit Malaysia per ton. Jadi, ada sedikit angin segar untuk komoditas kelapa sawit di tengah dinamika pasar.
Nikel
Kenaikan paling tajam justru datang dari nikel. Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga logam ini melonjak 3,03 persen pada Selasa kemarin. Kenaikan itu mendorong harganya ke posisi 15.739 dolar AS per ton. Performa yang cukup impresif, memang.
Timah
Sementara itu, timah mencatatkan penurunan. Meski begitu, pelemahannya terbilang tipis, hanya 0,36 persen. Data dari LME menunjukkan harga timah berada di 42.792 dolar AS per ton pada penutupan Selasa. Bisa dibilang, harganya cenderung stagnan, tidak banyak bergerak.
Artikel Terkait
UMP Jakarta 2026 Tembus Rp 5,7 Juta, Pramono Anung: Sudah Disepakati Bersama
DJP Ubah Aturan, Status WNI sebagai Subjek Pajak Luar Negeri Tak Lagi Ditentukan Durasi Kerja
Relawan MIND ID Turun Langsung Bantu Pemulihan Pasca-Bencana di Sumatera
AS Tunda Hukuman Tarif Chip China Hingga 2027