Pernyataan itu dia sampaikan melalui keterangan resmi pada Selasa (23/12/2025). Hadianto meyakini, kolaborasi ini akan membuat kinerja operasional IATA lebih optimal, berkelanjutan, dan tentu saja bernilai tambah.
Di sisi lain, pihak KPP MINING juga menyambut baik kerja sama ini. Presiden Direktur mereka, Wahyu Widaryanto, menegaskan komitmen perusahaan dalam menyediakan layanan yang andal dan terintegrasi.
"Bagi kami, ini bukan sekadar kontrak biasa. Ini menambah nilai strategis portofolio kami dan sekaligus jadi ajang mengoptimalkan kapabilitas operasional yang sudah ada," kata Wahyu.
Dia juga menekankan prinsip yang akan dipegang selama kerja sama berlangsung. "Kami akan terus menjunjung tinggi keunggulan operasional. Standar keselamatan, praktik berkelanjutan, dan tentu saja kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan adalah kunci bagi kami."
Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kedua perusahaan kini bersiap menjalankan tahap eksekusi menuju 2026. Kerja sama triliunan rupiah ini diharapkan bisa memberi dampak signifikan bagi operasional kedua belah pihak di tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
IHSG Tersungkur 61 Poin, Tekanan Jual Melanda Hampir Semua Sektor
Sentimen China dan Biodiesel Dorong Harga CPO Menguat Dua Hari Berturut-turut
Industri Ditantang Seriusi Tanggung Jawab Produsen, Ancaman Sampah 82 Juta Ton Mengintai
Ekonomi Kreatif Siap Jadi Mesin Penggerak, Ini Peta Jalan Menuju 2026