"Ketika negara-negara lain mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik, itu mendukung pelemahan dolar yang berkelanjutan," tambah Paresh Upadhyaya dari Amundi.
Bahkan investor yang optimis sekalipun mengakui, tekanan apa pun terhadap pertumbuhan AS bisa langsung membebani mata uang tersebut.
Peran Krusial Bank Sentral
Di sini, perbedaan kebijakan bank sentral akan jadi penentu. Ekspektasi bahwa The Fed akan terus memotong suku bunga, sementara bank sentral lain seperti ECB mungkin bertahan atau bahkan menaikkan, jelas berpotensi menekan dolar lebih dalam.
Faktor kepemimpinan The Fed juga jadi bahan perhitungan. Jerome Powell akan mundur, memberi Presiden Trump kesempatan menunjuk ketua baru. Pasar sudah mulai mematok ekspektasi kebijakan yang lebih akomodatif, seiring dorongan Trump untuk suku bunga rendah. Beberapa nama yang beredar seperti Kevin Hassett, Kevin Warsh, atau Chris Waller memang dikenal memiliki pandangan yang cenderung dovish.
Sementara itu, ECB diperkirakan akan menahan suku bunga tahun depan, meski opsi kenaikan belum sepenuhnya ditutup. Mereka baru saja merevisi naik proyeksi pertumbuhan dan inflasi, yang menunjukkan ketahanan ekonomi zona euro.
Proyeksi Bisa Berbalik Arah
Meski pandangan jangka panjang mengarah pada pelemahan, investor tetap waspada. Penguatan jangka pendek masih sangat mungkin terjadi. Antusiasme berlebihan terhadap teknologi kecerdasan buatan, misalnya, bisa menarik arus modal ke saham AS dan menopang dolar untuk sementara.
Faktor domestik AS juga berperan. Dibukanya kembali pemerintahan setelah penutupan dan pemotongan pajak yang sudah disahkan tahun ini, berpotensi memberi dorongan pada kuartal pertama 2026. Jadi, meski trennya turun, perjalanan dolar tahun depan dipastikan tidak akan mulus. Akan ada gejolak, dan itu yang dinanti-nanti serta diwaspadai oleh pasar.
Artikel Terkait
Wall Street Berjaya, Dipacu Optimisme Suku Bunga dan Euforia AI
Aris Santosa Tinggalkan Waskita Beton, Pindah ke Pelni
Hartadinata Abadi Siap Sambut Era Baru Emas, Meski Harga Tembus Rp2,37 Juta per Gram
Mekaar PNM: Ketika Ibu Rumah Tangga Tak Lagi Berjuang Sendiri