"Sementara itu, beberapa kelompok lain masih diprakirakan tumbuh, meskipun dengan laju yang melambat, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau," imbuh Ibrahim.
Di sisi lain, ada juga beberapa sektor yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan ketimbang bulan Oktober. Kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, misalnya. Begitu pula dengan penjualan peralatan informasi, komunikasi, serta barang-barang untuk budaya dan rekreasi. Semuanya bergerak naik.
Fakta bahwa Surabaya bisa menjaga momentum positif ini sejalan dengan tren nasional. Secara keseluruhan, IPR Nasional pada Oktober 2025 sendiri sudah berada di angka 219,7, tumbuh 4,3 persen. Angka itu lebih baik dari bulan sebelumnya yang 3,7 persen. Jadi, bisa dibilang, Surabaya tak hanya mengikuti arus, tetapi justru memimpin dengan pertumbuhan yang lebih kencang.
Artikel Terkait
Seragam Safety hingga Suara Nelayan: Kisah Pertamina Redam Konflik di Lapangan
PHE Ungkap Proses Ketat Penyerapan Minyak dari Sumur Rakyat
Hartono Bersaudara Kembali Puncaki Daftar Orang Terkaya RI, Meski Kekayaan Menyusut
WIKA Kantongi Tiga Proyek Strategis Senilai Ratusan Miliar, dari Fly Over hingga Bendung Canggih