"Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa setiap insan Bank Sumsel Babel memiliki peran dan tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan bersama-sama," sambung Festero.
Dia menekankan, nilai-nilai keberlanjutan harus dimulai dari atas. Baru kemudian bisa tumbuh jadi budaya kolektif seluruh karyawan. Dengan cara itu, kepedulian lingkungan diharapkan bisa mengakar kuat dan menjadi identitas baru bank daerah ini.
Di sisi lain, manfaat program ini jelas lebih dari sekadar pencitraan. Ada tujuan ekologis yang konkret: memperbaiki kualitas udara, menyerap karbon, dan menciptakan ruang hijau yang asri. Lingkungan kerja yang lebih sehat dan nyaman adalah bonusnya.
Memang, program ini punya dua sisi. Selain aspek lingkungan, ia juga bagian dari strategi besar bank untuk membangun kesadaran bersama soal keberlanjutan. Ini investasi jangka panjang untuk budaya perusahaan.
Ke depannya, rencananya program akan dikembangkan terus. Seluruh pegawai, baik di kantor pusat maupun cabang, akan dilibatkan. Bank Sumsel Babel bertekad konsisten mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitarnya. Gerakan kecil ini diharapkan bisa memberi dampak yang besar.
Artikel Terkait
Gen Z vs Senior: Ketika Gawai Bertemu Pengalaman di Kantor
Saham Perbankan Siap Jadi Primadona Jelang Tutup Buku
Dolar AS Terseok di Asia, Pasar Menanti Data Ketenagakerjaan dan Sinyal Bank Sentral
Harga Emas Antam Stagnan di Rp 2,46 Juta per Gram