Hebatnya, kinerja positif tak cuma dari ekspor. Sektor investasi juga ikut meroket. Hingga triwulan ketiga 2025, investasi di bidang kelautan dan perikanan telah menembus angka 7,8 triliun rupiah. Kontribusi terbesar datang dari bidang pengolahan (32,26%) dan budidaya (27,48%).
Dari Investasi Hingga Sentuhan ke UMKM
Lalu, bagaimana strateginya? Menurut Machmud, KKP gencar melakukan pendampingan rencana investasi, baik untuk investor dalam maupun luar negeri. Mereka juga mempermudah perizinan berusaha dan rajin menggelar forum pertemuan bisnis.
Namun begitu, fokusnya tidak melulu pada hal-hal yang berskala besar. Di sisi lain, KKP juga punya perhatian serius untuk menguatkan para pelaku usaha kecil.
Sepanjang 2025, sejumlah program digulirkan untuk memberdayakan UMKM kelautan dan perikanan. Ada program ‘UMKM Naik Kelas’ yang berhasil mengkurasi 657 usaha di seluruh Indonesia. Mereka mendapat bimbingan teknis menyeluruh, mulai dari urusan legalitas, pembiayaan, sampai strategi pemasaran.
“Keberadaan UMKM harus terus diperkuat karena jadi salah satu penopang PDB,” tegas Machmud.
“Tahun ini, kami fokus mengkurasi 657 UMKM untuk naik kelas, terutama dari sisi legalitas, pembiayaan, dan pemasaran,” katanya.
Khusus untuk akses pembiayaan, hasilnya cukup konkret. KKP memfasilitasi literasi keuangan dan sosialisasi sistem resi gudang. Upaya itu berbuah manis: kredit usaha rakyat (KUR) yang berhasil dicairkan mencapai 4,7 triliun rupiah, dinikmati oleh lebih dari 91 ribu debitur. Sebagian besar terserap di bidang budidaya dan perdagangan hasil perikanan.
Machmud menutup pernyataannya dengan semangat. “Tahun ini boleh saja berakhir, tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” tutupnya.
Artikel Terkait
Menteri Agraria Serukan Perlindungan Sawah di Kalteng, Ancaman Pangan Mengintai
Bali Tetap Jadi Magnet, Bandara Ngurah Rai Layani Lebih dari 22 Juta Penumpang
Target IPO BEI Dipangkas, OJK: Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas
Jalur Vital Sumut Dibuka, Pemulihan Pascabencana Dimulai dari Akses