Yang patut disyukuri, neraca perdagangan perikanan kita masih surplus besar. Hingga Oktober 2025, surplusnya mencapai USD 4,53 miliar, naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya. Sementara nilai impor relatif kecil, cuma USD 0,54 miliar, yang didominasi barang seperti salmon dan tepung ikan yang produksi lokalnya masih terbatas.
Bagaimana dengan investasi? Hingga kuartal ketiga 2025, realisasinya sudah mencapai Rp 7,82 triliun. Angka ini sekitar 59,67 persen dari target tahunan Rp 13,11 triliun. Aliran dana paling deras masuk ke subsektor pengolahan (32,26%) dan budidaya (27,48%).
Jelas Machmud.
Provinsi yang paling banyak menyerap investasi ini adalah Jawa Timur (Rp 1,68 triliun), disusul Jawa Tengah (Rp 1,07 triliun), dan DKI Jakarta (Rp 0,74 triliun). Dari sisi asal modal, Singapura masih dominan (25,52%), diikuti Tiongkok (20,49%), dan Korea Selatan (19,94%).
Tak ketinggalan, penyaluran KUR untuk sektor ini juga terus mengalir. Hingga September 2025, sudah Rp 4,7 triliun yang disalurkan ke lebih dari 91 ribu debitur. Sejak 2019, akumulasinya bahkan mencapai Rp 45,51 triliun untuk 1,12 juta debitur. Angka yang tidak main-main.
Jangkauan Global: 147 Negara
Pencapaian lain yang cukup membanggakan diungkap oleh Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini. Menurutnya, produk perikanan Indonesia kini sudah sampai ke 147 negara di seluruh dunia.
Ujar Ishartini dalam kesempatan yang sama.
Dia juga menyebutkan peningkatan kapasitas pengujian. "Bahkan di akhir tahun ini, satu laboratorium kita juga sudah bisa menambah kompetensi untuk bisa menguji radioaktif," lanjutnya.
Ishartini menegaskan, KKP kini punya jaringan laboratorium bersertifikasi SNI ISO yang mumpuni. Kapasitas ini memungkinkan Indonesia memenuhi beragam standar keamanan pangan yang berlaku secara internasional, membuka pintu ke lebih banyak pasar lagi.
Artikel Terkait
Harmoni dan Damai Warnai Perayaan Natal Pelaku Pasar Modal
ASDP Kerahkan Kapal Kedua untuk Percepat Distribusi Bantuan di Sumatera
Stok Beras Melimpah, Indonesia Siap Jadi Raja Padi Asia Tenggara
BSI Galang Donasi untuk Sumatera Lewat Kopi Gratis dan Undian Emas