Emas Mendekati Level Tertinggi, Dipacu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

- Senin, 08 Desember 2025 | 07:40 WIB
Emas Mendekati Level Tertinggi, Dipacu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Harga emas dunia menutup pekan lalu di angka yang cukup menarik: USD 4.210 per troy ons. Pencapaian itu terjadi pada Jumat (5/12/2025), mendorong logam mulia itu mendekati level tertingginya sejak akhir Oktober. Apa penyebabnya? Rupanya, sederet data ekonomi dari Amerika Serikat semakin meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve bakal memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Meski begitu, kalau dilihat dari pergerakan sepekan penuh, emas spot justru tercatat melemah tipis 0,41 persen. Jadi, ada dinamika yang cukup menarik di sini.

Menurut data yang dirilis Trading Economics, inflasi PCE AS untuk September yang rilisnya sempat molor naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,8 persen secara tahunan. Yang patut dicatat, inti PCE justru melunak jadi 2,8 persen dari posisi sebelumnya 2,9 persen. Kombinasi ini, di mana harga barang masih terasa kaku sementara inflasi jasa mulai mendingin, memberi sinyal bahwa tekanan harga secara umum mulai melunak.

Di sisi lain, survei pendahuluan Michigan sedikit membaik ke level 53,3. Yang lebih penting, ekspektasi inflasi masyarakat untuk satu tahun ke depan turun ke 4,1 persen. Untuk jangka lima tahun, ekspektasi itu mereda ke 3,2 persen. Ini semua memperkuat narasi bahwa tekanan harga jangka pendek memang mulai kehilangan tenaga.

Rangkaian sinyal itu, ditambah dengan laporan mengejutkan soal penurunan tenaga kerja sektor swasta versi ADP sebanyak 32.000 orang dan data PHK Challenger yang mencapai 71.321, akhirnya mendorong pasar. Peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin kini dipatok sekitar 87 persen. Nah, proyeksi inilah yang memicu penyesuaian posisi dan ikut mengerek harga emas naik di akhir pekan.

Lantas, bagaimana prospek emas untuk sepekan ke depan?

Survei terbaru dari Kitco News menunjukkan perpecahan pandangan. Di kalangan analis Wall Street, sentimen bullish dan netral terbagi rata. Sementara itu, investor retail atau Main Street hampir tidak berubah mayoritas tetap optimis.

“Saya memilih untuk berhati-hati dulu sampai pertemuan The Fed pekan ini usai,” ujar Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management.

Dia menambahkan, “Meski pemotongan suku bunga kemungkinan besar terjadi, probabilitasnya sudah sangat tinggi dan harganya sudah tercermin di pasar. Risikonya justru ada pada kekecewaan dan koreksi jangka pendek.”


Halaman:

Komentar